Pemahaman Dasar Teknik Analisis Jalur (Path Analysis) Bag II - Menyusun Model Analisis Jalur (Path Analysis)

Menyusun Model Analisis Jalur (Path Analysis)


Dalam analisis jalur, menurut Sarwono terdapat beberapa konsep dan istilah dasar. Konsep-konsep dan istilah-istilah dasar dalam analisis jalur sebagai berikut:



Model jalur

Model jalur ialah suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas, perantara dan tergantung. Pola hubungan ditunjukkan  dengan menggunakan anak panah. Anak panah-anak panah tunggal menunjukkan hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel exogenous atau perantara dengan satu variabel tergantung atau lebih. Anak panah juga menghubungkan kesalahan (variabel residu) dengan semua variabel endogenus masing-masing. Anak panah ganda menunjukkan korelasi antara pasangan variabel-variabel exogenous


 

Variabel exogenus

Variabel-variabel exogenous dalam suatu model jalur ialah semua variabel yang tidak ada penyebab-penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang menuju ke arahnya, selain pada bagian kesalah pengukuran. Jika antara variabel exogenous dikorelasikan maka korelasi tersebut ditunjukkan dengan anak panah berkepala dua yan menghubungkan variabel tersebut.

Variabel endogenus

Ialah variabel yang mempunyai anak panah-anak panah menuju kearah variabel tersebut. Variabel yang termasuk di dalamnya mencakup semua variabel perantara dan tergantung. Variabel perantara endogenus mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model diagram jalur. Adapun variabel tergantung hanya mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya.

Koefisien jalur

Adalah koefisien regresi standar atau disebut “beta” yang menunjukkan pengaruh langsung dari suatu variabel bebas terhadap variabel tergantung dalam suatu model jalur tertentu. Oleh karena itu, jika suau model mempunyai dua atau lebih variabel-variabel penyebab maka koefisien-koefisien jalurnya merupakan koefisien-koefisien regresi parsial yang mengukur besarnya pengurus suatu variabel terhadap variabel lain dalam suatu model jalur tertentu yang mengontrol dua variabel lain sebelumnya dengan menggunakan data yang sudah distandarkan.

Variabel-variabel exogenous yang dikorelasikan

Jika  semua variabel exogenous dikorelasikan maka sebagai penanda hubungannya ialah anak panah dengan dua kepala yang dihubungkan diantara variabel-variabel dengan koefisien korelasinya.

Istilah gangguan

Istilah kesalahan residual yang secara teknis disebut “gangguan” atau “residu” mencerminkan adanya varian yang dapat diterangkan atau pengaruh dari semua variabel yang tidak terukur ditambah dengan kesalahan pengukuran.


Pola hubungan

Dalam analisis jalur tidak digunakan istilah variabel bebas atau tergantung. Sebagai gantinya, kita menggunakan istilah variabel exogenous dan endogenus.


Model Recursive

Model penyebab yang mempunyai satu arah. Tidak ada arah membalik (feed back loop) dan tidak ada pengaruh sebab akibat (reciprocal). Dalam model ini satu variabel tidak dapat berfungsi sebagai penyebab dan akibat dalam waktu yang bersamaan.


Model Non-recursive

Model penyebab dengan disertai arah yang membalik (feed back loop) atau adanya pengaruh sebab akibat (reciprocal).


Direct Effect (Pengaruh langsung)

Pengaruh langsung yang dapat dilihat dari koefisien jalur dari satu variabel ke variabel lainnya.


Indirect Effect (Pengaruh tidak langsung)

Urutan jalur melalui satu atau lebih variabel perantara.




Anak panah dengan satu kepala

Jika ingin menggambarkan penyebab maka kita menggunakan anak panah dengan satu kepala yang menunjukkan satu arah.


Anak panah dengan dua kepala

Adapun untuk menggambarkan korelasi, kita menggunakan anak panah yang melengkung dengan dua kepala yang menunjukkan dua arah.


Signifikansi

Untuk melakukan pengujian koefisien-koefisien jalur secara individual (parsial), kita dapat menggunakan Uji t standar atau Uji F dari angka-angka keluaran regresi.
Sekarang kita coba masuk ke contoh penerapan / penyusunan model analisis jalur (path analysis).