Ciri-ciri Proposal Penelitian Yang Baik dan Benar

Table of Contents
Ciri-ciri Proposal Penelitian Yang Baik dan Benar: Sebelum melakukan penelitian dan menyusun laporan penelitian berupa skripsi, tentunya kita harus melewati tahapan sidang usulan penelitian atau seminar proposal. Nah, yang diujikan di tahap ini adalah rancangan atau proposal penelitian yang sudah kamu susun sedemikian rupa sebelum melakukan penelitian.

Sangat bahaya apabila proposal skripsi itu disepelekan atau digampangin dan dikerjakan asal-asalan. Jangankan harus siap-siap dibantai dosen penguji, calon dosen pembimbing aja bisa-bisa tidak akan ada yang tertarik dengan proposal kamu!

Maka dari itu, sebaiknya kamu mengerjakan skripsi dengan sungguh-sungguh sehingga dapat mengasilkan penelitian yang berfaedah. Nah, seperti apa ciri-ciri skripsi yang baik?
Dalam melakukan sebuah penelitian, pastinya kamu harus menemukan suatu fenomena yang akan kamu jadikan sebagai latar belakang. Kalau nggak ada latar belakang sebagai alasan kamu melakukan penelitian, apa yang mau kamu teliti,? Makanya, biar kefaedahan skripsi kamu nggak dipertanyakan, ada baiknya kamu ikuti tips berikut ini:

1. Latar Belakang Penelitian Yang Jelas

Jangan gunakan modal katanya, apalagi berita hoax sebagai latar belakang penelitian kamu.  Kalau memang kamu menemukan fenomena yang layak untuk diteliti, carilah data tertulis yang berasal dari sumber yang kredibel agar bisa disajikan ke dosen pembimbing dan penguji. Karya ilmiah, tuh, nggak terima ada kata-katanya



Jika ada, gunakan data statistik lain yang relevan sebagai pendukung data utama yang kamu gunakan. Lebih baik lagi kalau kamu bisa mendapatkan data statistik langsung dari objek yang akan kamu teliti, yang bisa kamu dapatkan dari survei pra-penelitian.

2. Menggunakan artikel jurnal dengan rating baik sebagai referensi

Yang namanya penelitian pasti nggak bisa lepas dari referensi. Artikel jurnal yang kamu gunakan sebagai referensi akan menjadi guideline kamu dalam menyusun kerangka pemikiran yang sesuai dengan penelitian. Ingat, semakin sederhana kerangka penelitian kamu, semakin jauh nasib kamu dari dibantai dosen penguji!



Cara mudah mengenali artikel jurnal yang baik yang layak kamu gunakan untuk menyusun skripsi yang kece adalah dengan melihat jumlah berapa kali jurnal tersebut telah digunakan sebagai referensi oleh orang lain di Google Scholar. Semakin sering, artinya jurnal tersebut dapat dianggap lebih kredibel dibanding jurnal lain yang jarang dijadikan referensi.

Selain itu, artikel jurnal yang diterbitkan di tanggal yang lebih baru dianggap lebih baik dibanding artikel jurnal lama, karena teori dan penerapan ilmu yang digunakan lebih update dan terbarui.


3. Metode penelitian yang sesuai

Ketika menentukan metode penelitian apa yang akan kamu gunakan dalam menyusun skripsi, pastikan kamu memahami pendekatan data seperti apa yang akan kamu gunakan. Metode penelitian itu sendiri bisa dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu metode kualitatif ataupun kuantitatif.

Fatalnya, banyak yang memilih metode penelitian ini asal-asalan bahkan atas dasar metode mana yang paling gampang! Padahal nggak ada satu metode penelitian yang lebih gampang dari yang lainnya, lho, gaes. Metode penelitian ini kamu pilih berdasarkan kecocokan dan kesesuaian dengan bentuk penelitian kamu.



Misalnya, kalau kamu ingin mengobservasi keamanan suatu gedung, kamu harus menggunakan metode kualitatif. Kalau kamu ingin meneliti tingkat kepuasan konsumen, kamu harus menggunakan metode kuantitatif. Nggak ribet, kok!

Dari sana, kamu akan bisa memutuskan langkah penelitian apa yang akan kamu lakukan selanjutnya, seperti menentukan sampel, instrumen penelitian, sampai hipotesis penelitian kamu. Jangan lupa, cocokkan metode penelitiannya dengan rumusan masalah yang sudah kamu buat juga, ya!

4. Kerapihan penulisan dan daftar pustaka

Kerapihan penulisan memang sering dianggap remeh, namun hal inilah yang paling sering diserang oleh dosen penguji. Ketelitian kamu dalam mengetik kalimat per kalimat juga harus diperhatikan banget, lho. Skripsi yang formatnya rapi dan minim salah pengetikan dijamin disayang dosen penguji! 

Lalu, perlu kamu perhatikan ketepatan penulisan daftar pustaka yang kamu cantumkan. Ingat, dari mana pun sumber data dan referensi yang kamu dapatkan (buku, artikel jurnal) cantumkanlah semuanya di daftar pustaka. Mau daftar pustaka kamu ujung-ujungnya jadi belasan lembar, nggak masalah, kok

Hal ini akan memudahkan kamu saat kamu mepresentasikan proposal kamu nanti. Ketika dosen penguji kamu mempertanyakan data dan referensi spesifik yang kamu gunakan dalam penelitian, kamu nggak usah gelagapan cari jawabannya, karena kamu tinggal mengarahkan dosen kamu untuk mengecek sumber di daftar pustaka yang bersangkutan.