Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyajian Data Statistik

Penyajian Data Statistik: Analisis statistika terdiri dari rangkaian kegiatan dimulai dari perencanaan pengumpulan data,  penyajian data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan. Menyajikan data, meski tampaknya mudah dan sederhana namun dalam prakteknya masih banyak orang yang menemui kesulitan bagaimana menyajikan data secara tepat sehingga mudah dicerna dan dipahami oleh pembaca. Data harus disajikan ke dalam suatu bentuk yang dapat memberikan arti dan tidak membebani pembaca atau konsumen berfikir dalam melihat data yang disajikan.


Suatu hal yang harus diperhatikan dalam penyajian data ini adalah siapa yang memerlukannya dan untuk apa. Dalam sistem manajemen kita mengenal ada tiga tingkatan manajerial dalam suatu organisasi yakni manajemen tingkat bawah, tingkat menengah dan tingkat atas/puncak. Masing-masing tingkatan ini memerlukan data sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pada tingkat bawah data atau informasi yang dimiliki masih utuh dan lengkap seperti apa yang diperoleh di lapangan. 

Pada tingkatan selanjutnya data sudah disaring sedemikian rupa sehingga lebih ringkas dan padat. Dari tingkatan ini biasanya data diolah lebih lanjut untuk menghasilkan alternatif-alternatif dalam proses pengambilan keputusan oleh tingkat manajemen puncak. Adalah sesuatu yang tidak efisien bagi seorang pimpinan puncak untuk membaca seluruh data yang ada, sementara dia harus membuat keputusan yang cepat dan akurat

Data yang dikumpulkan baik yang berasal dari populasi maupun yang berasal dari sampel perlu diatur atau disajikan dalam bentuk tertentu yaitu:


A. Diagram

Diagram adalah suatu representasi simbolis informasi dalam bentuk geometri dua dimensi sesuai teknik visualisasi. Kadang teknik yang dipakai memanfaatkan visualisasi tiga dimensi yang kemudian diproyeksikan ke permukaan dua dimensi. Kata grafik biasa dipakai sebagai sinonim kata diagram. Berikut merupakan macam-macam diagram yang akan dijelaskan

1. Diagram Batang
Diagram batang sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk kategori atau atribut, dan data tahunan yang tahunannya tidak terlalu banyak. Untuk menggambarkan diagram batang diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar yang berpotongan tegak lurus. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama. Pada bagian bawah sumbu datar dituliskan atribut atau waktu dan pada sumbu tegak dituliskan kuantum atau nilai data.

2. Diagram Garis
Diagram garis sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk serba terus atau berkesinambungan. Misalnya jumlah penduduk setiap tahun, produksi suatu pabrik setiap tahun, dan sebagainya. Untuk menggabar diagram garis diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar yang berpotongan tegak lurus. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama. Pada bagian sumbu datar dituliskan atribut atau waktu danpada sumbu tegak dituliskan kuantum atau nialai data.

3. Diagram Lambang
Diagram lambang sangat cocok untuk menyajikan data kasar sesuatu hal dan sebagai alat visual bagi orang awam. Setiap satuan yang dijadikan lambang disesuaikan dengan macam datanya. Misalnya untuk data jumlah manusia dibuatkan gambar orang. satu gambar orang menyatakan sekian jiwa tergantung kebutuhannya. Kelemahannya ilah jika data yang dilaporkan tidak penuh (bulat) sehingga lambangnyapun menjadi tidak utuh.

4. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk kategori atau atribut dalam presentasi. Untuk membuat diagram lingkaran, maka lingkaran dibagi-bagi menjadi beberapa sektor. Setiap sektor melukiskan kategori data yang lebih dahulu diubah ke dalam derajat dengan menggunakan busur derajat.

B. Tabel

Tabel adalah daftar yang berisi sejumlah informasi berupa kata-kata dan bilangan, yang tersusun berturut ke bawah dalam kolom dan baris tertentu. Tujuan dibuat tabel : dapat memberikan banyak informasi secara ringkas. Berikut merupakan macam-macam tabel yang akan dijelaskan:

1. Tabel Biasa
Tabel biasa sangat cocok untuk menyajikan data yang terdiri atas beberapa variabel dengan beberapa kategori. Bentuk umum suatu tabel biasa adalah sebagai berikut:



Keterangan:
Judul Tabel: ditulis di atas, di tengah-tengah, dengan huruf besar, jangan dilakukan pemisahan suku kata atau kalimat sehingga setiap garis melukiskan pernyataan lengkap. Judul tabel melukiskan secara singkat tentang apa, macam atau klasifikasi, di mana, kapan, dan bila perlu cantumkan satuan data yang digunakan.

A sampai f adalah judul kolom, g sampai k adalah judul baris. Judul kolom dan judul baris sebaiknya jangan memutuskan kata, g sampai k disebut juga dengan badan daftar. Pada badan daftar inilah nilai-nilai data dituliskan. Sumber data dituliskan di bagian kanan bawah tabel.

Selain hal-hal di atas, yang perlu diperhatikan adalah: nama-nama sebaiknya disusun menurut abjad, waktu diurutkan secara kronologis misalnya tahun 1990, 1991,… dan seterusnya, kategori ditulis menurut lajimnya misalnya laki-laki dulu baru perempuan, besar dulu baru kecil, untung dulu baru rugi, dan seterusnya.

2. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi sangat cocok untuk menyajikan data dalam beberapa kelompok. Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu diberikan istilah-istilah yang digunakan dengan contoh sebuah tabel distribusi frekuensi berikut ini.


Nilai 48 - 54 disebut kelas interval. Urutan kelas interval disusun mulai data terkecil sampai data terbesar. Urutan kelas interval pertama (48 - 54) disebut kelas interval pertama. Dan urutan kelas interval kedua (55 - 61) disebut kelas interval kedua. Demikian seterusnya. Semua kelas interval berada di kolom kiri. Sedangkan nilai yang berada di kolom kanan adalah nilai frekuensi yang disingkat f. f = 1 berarti pegawai yang mempunyai nilai antara 48 sampai 54 adalah satu orang. Nilai-nilai di kiri kelas interval (48,55,62,69,76,83 dan 90) disebut ujung bawah kelas. Nilai 48 disebut ujung bawah kelas pertama, nilai 55 disebut ujung bawah kelas kedua. Demikian seterusnya. Nilai-nilai di kanan kelas interval (54,61, 68,75,82,89, dan 96) disebut ujung atas kelas. Nilai 54 disebut ujung atas kelas pertama, nilai 61 disebut ujung atas kelas kedua. Demikian seterusnya. Selisih positif antara tiap dua ujung bawah berurutan disebut panjang kelas interval, yang disingkat dengan p. dalam tabel tersebut p = 55 - 48 = 7. Semua p sama besarnya, dalam tabel tersebut p = 7. Jika ujung kelas dikurangi 0,5 atau 0,05 atau 0,005 (tergantung ketelitian data yang digunakan) dan ujung atas kelas ditambah ,5 atau 0,05 atau 0,005, maka nilai tersebut dinamakan batas kelas. Dalam tabel tersebut, batas kelasnya adalah 47,50 - 54,50. Dan seterusnya

3. Tabel Distribusi Kumulatif
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif ialah distribusi frekuensi biasa yang niali frekuensi kumulatifnya (fkum) didapat dengan jalan menjumlahkan frekuensi demi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi kumulatif ada dua macam yaitu: kumulatif  kurang dari dan kumulatif atau lebih.

Daftar distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif ialah apabila nilai fkum dalam frekuensi kumulatif diubah dalam persen (%).

C. Histogram

Histrogram ialah penyajian data distribusi frekuensi yang diubah menjadi diagram batang. Untuk menggambarkan histogram dipakai sumbu mendatar yang menyatakan batas-batas kelas interval dan sumbu tegak yang menyatakan frekuensi absolut atau frekuensi relatif.

D. Poligon Frekuensi

Poligon frekuensi ialah gambar garis yang menghubungkan tengah-tengah tiap sisi atas yang berdekatan dengan tengah-tengah jarak frekuensi absolut masing-masing. Jika daftar distribusi frekuensi mempunyai kelas-kelas interval yang berbeda, maka tinggi diagram tiap kelas harus disesuaikan. Untuk ini, ambil panjang kelas yang sama yang terbanyak terjadi sebagai satuan pokok. Tinggi untuk kelas-kelas lainnya digambarkan sebagai kebalikan dari panjang kelas dikalikan dengan frekuensi yang diberikan.

E. Ogive (Ozaiv)

Ogive ialah distribusi frekuensi kumulatif yang digambarkan  diagramnya dalam sumbu tegak dan mendatar. Ogive "kurang dari" ialah diagram dari distribusi frekuensi kumulatif kurang dari. Dan Ogive "atau lebih ialah diagram dari distribusi frekuensi kumulatif atau lebih.