Cara Menentukan Judul Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bidang Penelitian Kuantitatif

REFERENSI JURNAL PENELITIAN

Jurnal penelitian ibarat kompas bagi seorang peneliti dalam membuat suatu penelitian. Dari referensi jurnal penelitian tersebut, seorang peneliti mampu memahami alur suatu penelitian dan memahami model penelitian secara benar. Untuk mengakses jurnal-jurnal penelitian tersebut bisa diperoleh melalui jurnal-jurnal yang disediakan oleh pihak universitas, atau bisa mencarinya melalui internet, atau ke universitas lain yang memiliki jurnal-jurnal penelitian yang lengkap dan aktual. Jurnal penelitian adalah miniatur dari sebuah penelitian. Untuk dapat memahami penyusunan teknis suatu penelitian dengan baik, kemampuan membaca jurnal penelitian sangatlah mutlak diperlukan oleh seorang peneliti.

Siapapun yang sedang menyusun karya ilmiah dalam bentuk skripsi atau tesis, pasti membutuhkan jurnal penelitian sebagai acuan dasar dalam membuat suatu penelitian ilmiah. Oleh sebab itu hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah memiliki referensi jurnal penelitian terlebih dahulu.
Dari referensi-referensi jurnal penelitian tersebut, peneliti mulai memetakan permasalahan utama yang akan dituangkan di dalam penelitian, relevan atau tidak relevan dengan judul penelitian, serta mengevaluasi apakah jurnal tersebut relevan dengan judul penelitian yang akan diajukan. Apabila ternyata tidak relevan dengan judul yang diajukan maka sebaiknya mencari jurnal penelitian yang dapat mendukung penelitian.

Beberapa alasan positif dari kemampuan membaca jurnal penelitian, adalah sebagai berikut: 
  1. Dalam jurnal penelitian sudah terdapat hal-hal teknis yang dibutuhkan dalam penyusunan suatu penelitian, misalnya seperti: penulisan abstrak penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, metode penelitian, teknik penarikan sampel, teknik analisis data, uji hipotesis, kesimpulan, dan saran. Sudah lengkap bukan.
  2. Jurnal penelitian tersebut menjadi landasan dari penelitian yang akan dibuat. Misalnya: apa yang membedakan penelitian anda dengan penelitian terdahulu. Seorang peneliti harus mampu menjelaskan perbedaan ini.

MEMAHAMI PERMASALAHAN PENELITIAN

Langkah selanjutnya adalah memetakan permasalahan yang akan dijadikan dasar dalam menentukan variabel-variabel dalam penelitian. Kemampuan dalam mengidentifikasi permasalahan adalah kunci dari penelitian yang akan dibuat, oleh sebab itu untuk memastikan permasalahan yang faktual, peneliti sebaiknya melakukan observasi permasalahan terlebih dahulu di lapangan.

Dalam upaya menginventarisir permasalahan-permasalahan tersebut, peneliti dapat menggali informasi melalui wawancara dari berbagai pihak yang dianggap cukup kompeten di perusahaan, instansi, atau organisasi tersebut. Permasalahan-permasalahan yang didapat dari hasil wawancara bersifat kualitatif. Sedangkan permasalahan-permasalahan yang didapat dalam bentuk berupa data-data, misalnya seperti: data absensi kerja, laporan penjualan, laporan hasil produksi, dll, bersifat kuantitatif. 

Suatu penelitian dibuat berdasarkan atas adanya suatu permasalahan. Dari latar belakang permasalahan tersebut, peneliti menentukan variabel-variabel apa saja yang nantinya dapat mewakili permasalahan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan, identifikasikan terlebih dahulu terkait permasalahan-permasalahan yang terjadi, setelah itu tentukan variabel-variabel apa yang tepat untuk mewakili permasalahan tersebut dalam judul penelitian.
 
Sebagai contoh: seorang peneliti mendapatkan informasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di PT. XYZ misalnya: minimnya insentif yang diberikan pihak perusahaan kepada pegawai, kecilnya tunjangan yang diterima oleh pegawai, serta kecilnya uang lembur yang diterima. Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka variabel yang tepat untuk mewakili permasalahan tersebut adalah variabel kompensasi.


Contoh lainnya misalnya: informasi yang diperoleh terkait permasalahan-permasalahan yang terjadi di PT. XYZ  yaitu: kurangnya rasa tanggung jawab pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya, serta tingkat keterlambatan pegawai tiba di kantor. Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka variabel yang tepat untuk mewakili permasalahan tersebut adalah variabel disiplin kerja.

MENENTUKAN JUDUL PENELITIAN

Setelah mampu membaca jurnal penelitian, mengidentifikasi permasalahan-permasalahan, serta menentukan variabel-variabel apa yang akan diteliti, maka tahapan selanjutnya adalah menentukan judul penelitian. Dari judul penelitian tersebut, peneliti sudah harus memutuskan apakah akan menggunakan judul penelitian model pengaruh atau model hubungan. Sebagai contoh:

Model Judul Pengaruh
“Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompetensi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”.

Model Judul Hubungan
“Hubungan Kemampuan Kerja, Pengalaman Kerja, dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pegawai ”.

Dari kedua contoh model diatas, maka sebaiknya peneliti sedari awal sudah menentukan apakah akan menggunakan judul penelitian model pengaruh atau model hubungan. Judul penelitian yang sudah ditetapkan, kemudian akan dirancang dalam model kerangka berfikir berdasarkan kajian teoritik dari variabel-variabel yang digunakan. Memiliki pengetahuan dasar penelitian seperti ini sangat penting agar tidak terjadi kekeliruan ketika dalam menyusun suatu penelitian.
Sekarang nampak sudah jelas, mengapa hal-hal dasar dalam menentukan judul penelitian menjadi penting untuk dipahami. Dari model judul penelitian tersebut akan banyak menentukan aspek teknis dalam penelitian yang akan dibuat. Dengan memahami secara benar alur pembuatan suatu penelitian, maka setidaknya akan mereduksi kesalahan-kesalahan teknis dalam penyusunan penelitian.

KESIMPULAN
Untuk menentukan judul penelitian dengan tepat, maka seorang peneliti harus mampu menentukan model judul penelitian seperti apa yang tepat untuk penelitiannya. Apakah akan meneliti tentang pengaruh atau meneliti tentang hubungan. Memiliki beberapa referensi jurnal penelitian juga sangat penting sebagai acuan dari penelitian yang akan dibuat.
Kemampuan peneliti terhadap penguasaan permasalahan penelitian menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan judul penelitian. Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka pemilihan variabel-variabel penelitian kemudian ditetapkan.
Kemampuan peneliti dalam mengindentifikasi permasalahan menjadi faktor kunci apakah penelitian yang dibuat mampu merepresentasikan permasalahan-pemasalahan yang terjadi. Pemilihan variabel-variabel penelitian harus mereprestasikan permasalahan dalam penelitian.
Sehingga dapat disimpulkan untuk dapat menentukan judul penelitian dengan tepat, ada tiga faktor penting yang perlu dimiliki oleh seorang peneliti, yaitu kemampuan dalam membaca jurnal penelitian, kemampuan dalam mengidentifikasi permasalahan, dan kemampuan dalam pemilihan variabel penelitian.

Sumber : Eko Hertanto