Sekolah Bisnis IPB dan KBRI Seoul Gelar Seminar “Cerdas Berinvestasi dan Sukses Berbisnis Waralaba” untuk PMI di Korea Selatan
Table of Contents
Seoul, 11 Mei 2025 – Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat dan mendukung pemberdayaan ekonomi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan, Sekolah Bisnis IPB University bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul menggelar seminar bertajuk “Cerdas Berinvestasi dan Sukses Berbisnis Waralaba” pada Minggu, 11 Mei 2025.
Seminar ini merupakan bagian dari program Kami Mantap Pulang dari Korea (Kampung Korea) Spesial. Acara yang digelar secara hybrid di Ruang Serbaguna KBRI Seoul ini diikuti lebih dari 110 orang peserta Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan. Seminar menghadirkan narasumber dari mahasiswa program Doktor Manajemen dan Bisnis (DMB) 22 SB IPB University yang juga merupakan praktisi di bidang investasi dan kewirausahaan.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari sejumlah sponsor, antara lain BNI, LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), Paragon Corp, INFOBRAND, Arfa Barbershop UGM, GeneCraft Labs, Vida dan JIEP.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul, Zelda Wulan Kartika, dan Guru Besar Sekolah Bisnis IPB University, Prof. Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc. Dalam sambutannya, Zelda menyampaikan bahwa PMI memiliki potensi besar untuk berinvestasi dan memulai usaha. “Saya mengajak para PMI untuk menjadi agen perubahan dengan menciptakan sentra usaha mandiri di daerah masing-masing setelah kembali ke Indonesia,” ujarnya.
Prof. Hartoyo menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kampus dalam memperluas wawasan mahasiswa sekaligus berkontribusi kepada masyarakat Indonesia. “Kegiatan ini adalah bagian dari komitmen Sekolah Bisnis IPB University dalam memperluas wawasan dan pengalaman mahasiswa, sekaligus bentuk nyata pengabdian kami kepada masyarakat Indonesia di manapun berada, termasuk di Korea Selatan,” katanya.
Seminar ini dikemas dalam tiga sesi utama yang menghadirkan narasumber dari kalangan mahasiswa doktoral SB IPB University, yang juga merupakan praktisi di bidangnya masing-masing.
Seminar ini dikemas dalam tiga sesi utama yang menghadirkan narasumber dari kalangan mahasiswa doktoral SB IPB University, yang juga merupakan praktisi di bidangnya masing-masing.
Sesi pertama dibawakan oleh Fazri Zaelani, seorang mahasiswa doktoral SB IPB & profesional di bidang investasi. Dalam paparannya berjudul “Memulai Investasi pada Instrumen Keuangan dengan Modal Terjangkau”, Fazri memberikan wawasan seputar berbagai instrumen investasi yang dapat diakses dengan modal terjangkau namun tetap menjanjikan pertumbuhan yang signifikan. Materi ini menjadi pembuka yang inspiratif bagi para PMI yang ingin memulai langkah awal dalam dunia investasi.
Berlanjut ke sesi kedua, Tri Raharjo, Founder INFOBRAND.ID sekaligus mahasiswa doktoral SB IPB, mengupas tuntas peluang bisnis waralaba dalam materi bertajuk “Peluang dan Potensi Berbisnis Franchise”. Ia menjelaskan bahwa model bisnis waralaba menawarkan keunggulan berupa brand yang telah dikenal, sistem operasional yang teruji, serta risiko yang relatif lebih rendah. Tri juga menekankan pentingnya strategi branding yang kuat untuk membangun bisnis yang berkelanjutan.
Sebagai penutup, Rudianto S. Binantoro, pemilik Arfa Barbershop UGM, menyajikan sesi “Memulai dan Menjalankan Bisnis Barbershop”. Ia berbagi kisah perjalanannya membangun bisnis dari nol, lengkap dengan strategi pemilihan lokasi, manajemen operasional yang efisien, hingga tips pemasaran yang efektif. Pengalaman langsung dari pelaku usaha sukses ini menjadi sumber motivasi nyata bagi peserta yang ingin merintis usaha di sektor jasa.
Para peserta tampak antusias mengikuti seluruh sesi, aktif berdiskusi, dan menyampaikan pertanyaan. Selain menambah wawasan, acara ini juga membuka peluang bisnis dan jejaring antar sesama PMI.
Seminar ini diharapkan menjadi awal yang nyata bagi PMI untuk mulai berinvestasi dan berwirausaha secara mandiri setelah kembali ke tanah air. Dengan ilmu dan inspirasi yang diperoleh, diharapkan akan lahir lebih banyak pengusaha sukses dari kalangan PMI.