Penelitian Pengembangan dengan Model ADDIE

Dalam penyusunan skripsi maupun tugas akhir, terdapat berbagai jenis penelitian yang dapat diambil salah satunya adalah penelitian Research and Development (R&D) atau yang biasanya disebut dengan penelitian pengembangan. Menurut Sugiyono (2013) penelitian Research and Development (R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Umumnya metode penelitian ini digunakan pada bidang-bidang ilmu alam dan teknik, namun metode penelitian pengembangan ini juga dapat digunakan dalam bidang psikologi, pendidikan, manajemen dan lain-lain yang fokus penelitiannya adalah untuk menghasilkan dan mengembangkan sebuah produk.

Dalam penggunaan metode penelitian Research and Development (R&D), tentu diperlukan sebuah model yang mendukung proses pengembangan produk yang ingin dilakukan. Terdapat beberapa model penelitian yang dapat digunakan, salah satunya adalah model penelitian ADDIE. Model ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Model ini bersifat sistematis yang menjadi pedoman dalam mengembangkan sebuah produk yang efektif dan menjadi solusi dari permasalahan yang ada. ADDIE sendiri merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Porduction, Implementation or Delivery and Evaluation, hal ini juga merupakan tahapan-tahapan yang tersusun secara sistematis dalam model ADDIE, berikut penjelasannya : 

1. Analysis

Tahap awal dalam penelitian pengembangan dengan menggunakan model ADDIE yaitu melakukan analisis terhadap kebutuhan pengembangan, tahap analisis ini dapat dilakukan dengan penyebaran angket, observasi maupun wawancara untuk mendapatkan suatu masalah dalam produk yang telah ada sebelumnya. Setelah mendapati adanya masalah, maka dapat ditentukan adanya proses pengembangan baik pengembangan media, model, metode dan lain-lain. Selanjutnya perlu adanya analisis kembali terhadap kelayakan pengembangan produk yang akan dikembangkan untuk solusi dari permasalahan tersebut. Kelayakan yang dimaksud perlu diketahui apabila produk tersebut diterapkan sebagai solusi dari permasalahan produk sebelumnya.

2. Design

Mendesain produk merupakan kegiatan yang sistematis atau tersusun, dimulai dari penyusunan konsep maupun konten yang akan dimasukkan ke dalam produk yang ingin dikembangkan. Jangan lupa untuk memberikan keterangan dari setiap konten yang disusun. Tahap ini belum termasuk ke dalam pengembangan produk pembelajaran, karena dalam tahap ini hanya berfokus untuk mengonsep pengembangan produk yang akan dikembangkan selanjutnya.

3. Development

Tahap ini merupakan pengembangan desain produk pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya atau sebagai realisasi dari desain produk yang telah dibuat dalam bentuk produk pengembangan yang kemudian siap untuk diimplementasikan di tahap berikutnya sesuai dengan kebutuhan. Tahapan ini meliputi kegiatan pembuatan dan memodifikasi produk pembelajaran yang ingin dikembangkan.

4. Implementation

Produk yang telah dikembangkan sebelumnya, kemudian dilakukan implementasi dalam proses pembelajaran. Tahap ini dilakukan dengan melakukan uji coba produk yang telah dikembangkan secara langsung dalam pembelajaran. Dalam hal ini, dilakukan 2 kali uji coba yaitu uji coba dengan para ahli yang berkaitan seperti ahli media, ahli materi, dan lain-lain. Uji coba yang selanjutnya dilakukan kepada murid maupun guru atau orang lain yang berposisi sebagai pengguna dari produk yang telah dikembangkan. Hasil dari uji coba tersebut akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan evaluasi di tahap selanjutnya.

5. Evaluation

Evaluasi merupakan tahap terakhir dari Model Pengembangan ADDIE. Tahap ini digunakan untuk kebutuhan revisi dari pengembangan produk yang telah dibuat sebelumnya. Evaluasi dilakukan berdasarkan dengan hasil review dari para ahli dan uji coba yang sebelumnya telah dilaksanakan dalam tahap implementasi, kemudian dari hasil tersebut selanjutnya dilakukan analisis data baik data dalam bentuk kualitatif maupun data kuantitatif. Tahap evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari pengembangan produk yang telah dibuat.

Model penelitian dengan menggunakan desain ADDIE tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan, sebagai berikut :

Kelebihan Model ADDIE

Model ADDIE merupakan model yang mudah untuk dipahami bagi peneliti. Tahapan yang dimiliki model ini saling berkaitan dan sudah tersusun secara sistematis. Sehingga dalam penggunaannya harus sesuai dengan tahapan yang sudah ada. Tahapan yang sederhana dalam model ADDIE membuat peneliti mudah untuk menerapkan model ini dalam penelitiannya.

Kekurangan Model ADDIE

Sebagai model yang salah satunya berisi tahapan mendesain produk, tentunya proses mendesain tersebut memerlukan waktu yang cukup lama. Itulah salah satu tantangan bagi peneliti yang ingin mengembangkan produk. Meskipun begitu, hal ini tidak menjadi masalah, jika peneliti dapat mengatur waktu dengan baik dalam proses pengembangan produknya.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, disimpulkan bahwa tujuan dari adanya model pengembangan ADDIE adalah untuk menghasilkan maupun mengembangkan sebuah produk pembelajaran. Tentunya, untuk dapat mengembangkan sebuah produk yang dapat teruji efektif atau tidaknya, perlu adanya sebuah tahapan yang sistematis dalam pengembangannya. Salah satu model yang disarankan yaitu model pengembangan ADDIE.


Oleh : Yuliana Puspitasari

Universitas Negeri Jakarta