Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Table of Contents

Pengertian Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Metode kuantitatif dan kualitatif mempunyai banyak nama atau istilah berkaitan dengan paham, pandangan, dan lain sebagainya. Seperti metode tradisional dan metode baru, metode positivistik dan metode postpositivistik, metode scientific dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan, serta metode kuantitatif dan interpretif. Jadi, nama lain dari metode kuantitatif adalah metode tradisional, positivistik, scientific dan metode discovery. Sedangkan metode kualitatif memiliki nama lain metode baru, postpositivistik, artistik, dan interpretive research.



Metode kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variabel dan indikator. Setiap variabel yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variabel tersebut. Dengan menggunakan simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dari metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sampel” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.

Kemudian, yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi 3 hal, yaitu perbedaan aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian. Di bawah ini dijelaskan lebih lanjut tentang perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif.

1. Perbedaan aksioma

Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.

A. Sifat realitas

Metode kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivism dimana realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat diamati dengan pancaindera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverifikasi. Dengan demikian, dalam penelitian kuantitatif peneliti dapat menentukan hanya beberapa variabel saja dari obyek yang diteliti kemudian dapat membuat instrumen untuk mengukurnya.

Sedangkan metode kualitatif berlandaskan pada positivisme atau paradigma interpretive, dimana suatu realitas atau obyek tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah ke dalam beberapa variabel. Penelitian kualitatif memandang suatu obyek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interpretasi terhadap gejala yang diamati, serta ututh (holistic) karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Realitas dalam penelitian kualitatif tidak hanya pada yang nampak (teramati), tetapi sampai di balik yang nampak tersebut.

Contoh : seseorang yang sedang memancing. Apabila menggunakan penelitian kuantitatif, maka hasilnya hanya sekedar bahwa memancing itu adalah kegiatan mencari ikan. Tetapi, apabila dilihat dengan menggunakan penelitian kualitatif akan melihat lebih dalam sehingga ditemukan motif di balik memancing itu, seperti menghilangkan stress, mencari teman atau sekedar kegiatan supaya tidak stress.

B. Hubungan peneliti dan yang diteliti

Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran dianggap berada di luar dirinya sehingga harus dijaga jaraknya antara peneliti dengan yang diteliti sehingga bersifat independen. Peneliti kuantitatif hamper tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden yang  memberikan data karena teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai human instrument  dan dengan teknik pengumpulan data participant observation dan in depth interview, maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data. Dengan demikian peneliti kualitatif harus mengenal betul orang yang memberikan data.

C. Hubungan antar variabel 

Peneliti kuantitatif melihat hubungan antarvariabel terhadap obyek yang diteliti bersifat kausal (sebab-akibat) sehiungga terdapat variabel independen dan dependen dalam penelitiannya. Selanjutnya dari variabel tersebut akan dicari seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap dependen
Dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan menekankan pada proses, maka dalam melihat hubungan antara variabel yang diteliti akan lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi sehingga tidak diketahui mana variabel yang independen dan yang dependen.

D. Kemungkinan generalisasi

Umumnya, penelitian kualitatif menekankan pada keluasan informasi, bukan kedalaman. Sehingga cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel terbatas. Data yang diteliti adalah data sampel yang diambil dari suatu populasi dengan teknik probability/random sampling.
Penelitian kuantitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih menekankan kedalaman informasi sehingga sampai kepada tingkat makna. Hasil penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau diterapkan di tempat lain ketika kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbedda dengan tempat penelitian.

E. Peranan nilai

Dalam penelitian kuantitatif, karena peneliti tidak berinteraksi langsung dengan sumber data sehingga akan terbebas dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dari sumber data. Karena ingin bebas nilai, maka peneliti menjaga jarak dengan sumber data supaya data yang diperoleh bisa obyektif.
Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data melakukan interaksi sehingga dalam interaksi ini peneliti maupun sumber data memiliki latar  belakang, pandangan, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan, dan persepsi yang berbeda-beda, sehingga dalam pengumpulan data, análisis, dan pembuatan laporan akan terikat oleh nilai-nilai masing-masing.

2. Karakteristik Penelitian

Selanjutnya, untuk memahami secara lebih jelas dan rinci perbedaan karakteristik penelitian, maka dikemukakan pada tabel berikut:



Kapan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Digunakan

Penggunaan Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif dapat digunakan apabila: 
  1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas
  2. Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi
  3. Ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain
  4. Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian
  5. Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat berdasarkan fenomena empiris dan dapat diukur
  6. Ingin menguji terhadap adanya  keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori, dan produk tertentu

Penggunaan Metode Kualitatif

Metode Kualitatif dapat digunakan apabila:

  1. Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang, atau mungkin malah masih gelap.
  2. Untuk memahami makna di balik data yang tampak
  3. Untuk memahami interaksi sosial
  4. Memahami perasaan orang
  5. Untuk mengembangkan teori
  6. Untuk memastikan kebenaran data
  7. Meneliti sejarah perkembangan