Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara menyusun Landasan Teori yang Baik

Landasan teori merupakan bagian yang ada pada Tinjauan Pustaka di BAB II penelitian berupa skripsi ataupun tesis. Pada umumnya di dalam BAB 2 akan membahas:
  1. Landasan Teori
  2. Penelitian Terdahulu
  3. Kerangka Berfikir
  4. Model Analisis dan Hipotesis

Pada tulisan kali ini akan dibahas terlebih dahulu secara khusus mengenai landasan teori. Kajian teori/pustaka merupakan bagian yang penting dalam segala jenis penelitian ilmiah, yang mencakup semua bidang ilmu. Tanpa mengkaji isi sumber pustaka, seorang peneliti tidak akan mempunyai landasan yang kuat untuk melaksanakan penelitiannya. Bahan-bahan dalam kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal, Buku, Laporan penelitian, diskusi ilmiah dll. Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji biasanya didasarkan pada dua kriteria
  1. Prinsip kemutakhiran secara relatif kecuali untuk penelitian historis
  2. Prinsip relevansi dalam jumlah yang memadai
Dalam lamdasan teori akan mengkaji secara teori mengenai variable-variabel yang akan kita teliti. Secar teknis kita akan mengkaji mulai dari :

1. Grand Theory

Grand theory adalah setiap teori yang dicoba dari penjelasan keseluruhan kehidupan sosial, sejarah, atau pengalaman manusia. Pada dasarnya berlawanan dengan empirisme, positivisme, atau pandangan bahwa pengertian hanya mungkin dilakukan dengan mempelajari fakta-faktra, masyarakat, dan fenomena. (Quenti Skinner, ed. The Return of Grand Theory in the Human Sciences, Cambridge, 1985). Istilah Grand Theory pertama kali diciptakan oleh C. Wright Mills dalam “The Socioligical Imagination” (1959) yang berkenaan dengan bentuk abstrak tertinggi suatu penerorian yang tersusun atas konsep-konsep. Grand Theory merupakan dasar lahirnya teori-teori lain dalam berbagai level.

2. Middle Theory

Middle-range theory dikemukakan oleh sosiolog amerika Robert Merton dalam ‘Social theory and social Structure’ (1957) untuk menghubungkan pemisah diantara hipotesis-hipotesis terbatas dari studi empirisme dan teori-teori besar yang abstrak yang diciptakan Talcott Parson. Mid-range theory disepakati sebagai suatu bidang yang relatif luas dari suatu fenomena, tapi tidak membahas keseluruhan fenomena dan sangat memperhatikan kedisiplinan (Chinn and Kramer, 1995, p 216). Beberapa mid-range theories didasari oleh grand theories. Hal ini ditegaskan pernyataan Smith (1994), bahwa fungsi utama grand theories adalah sebagai sumber utama yang selanjutnya akan dikembangkan oleh middle-range theories. Middle Theory merupakan teori yang berada pada level menengah dimana fokus kajiannya makro dan mikro.

Applied Theory

Applied theory ini adalah variable yang kita teliti. Applied Theory merupakan teori yang berada di level mikro dan siap diaplikasikan dalam konseptualisasi Dougherty Pfaltzgraff, 1990:10-11

Contoh Susunan Landasan Teori

Sebagai contoh salah satu variable yang akan kita teliti adalah Kompetensi (Competence), Middle theory dari kompetensi adalah Manajemen Sumber Daya Manusia, Grand Theory dari Manajemen Sumber Daya Manusia adalah Manajemen. Sehingga urutan di landasan teori adalah sebagai berikut
  1. Manajemen
  2. Manajemen SDM
  3. Kompetensi
Dalam pembahasan variable kompetensi,  harus menjelaskan tentang konsep, dimensi dan indicator dari kompetensi itu sendiri Contoh: Definisi atau Konsep dari Kompetensi adalah sebagai karakteristik dasar yang dimiliki seorang individu yang berhubungan secara kausal dalam memenuhi kritersia yang diperlukan dalam menduduki suatu jabatan (Spencer)

Kemudian Dimensi dari kompetensi menurut spancer
  • Motives
  • Traits
  • Self-Concept
  • Knowledge
  • Skill
Lalu setiap dimensi ini diukur indicator-indikatornya apa. Nah ini yang akan masuk ke operasionalisasi variable di BAB 3 Jadi intinya, pada BAB 2 (Penjelasan variable, Konsep, Dimensi, Indikator) akan berkaitan dengan BAB 3 di operasionalisasi variable, lalu operasionalisasi variable akan berkaitan dengan desain instrument penelitian kita berupa kuesioner