Tips Menghadapi Dosen Pembimbing Skripsi

Peran DOSEN pembimbing adalah membimbing dan mendampingi mahasiswa saat proses pembuatan skripsi. Hal ini bertujuan untuk pembuatan skripsi mahasiswa bisa maksaimal karena skripsi merupakan karya ilmiah yang harus dipertanggungjawabkan hasilnya. Skripsi menjadi sumnangsih mahasiswa di dunia akademis.

 

Beberapa mahasiswa sering sekali menganggap dosen pembimbing merupakan batu sandungan  antara revisi berkali-kali, susah ditemui, cuek, dan masalah-masalah lainnya. Nah agar skripsi kamu lancer, begini tips menghadapi dosen pembimbing

 

Jangan Terlalu Pilih-pilih Mengenai Sosok Dosen

Di beberapa kampus, mahasiswa bisa mengajukan nama dosen pembimbing yang diinginkan, meskipun keputusannya tetap pada pihak kampus. Kebanyakan kampus menentukan dosen pembimbing untuk mahasiswa nya. Jika kamu diberikan kesempatan memilih dosen pembimbing, pilih keahlian dosen pembimbing yang sejalan dengan tema skripsi kamu. Kamu bisa riset atu mencari tau dari CV calon dosen pembimbing kamu.

Di sisi lain, jangna terlalu fanatic kepada dosen tertentu. Apabila dosen pembimbing yang ditentukan kampus tidak sesuai dengan keinginan kamu, mau tidak mau kamu harus menerimakannya. Jangan sampai kamu anti duluan, hal ini bisa membuat suasana tidak nyaman di awal.

Hubungi Dosen Pembimbing Dengan Sopan

Beda dosen beda karakter. Ada dosen pembimbing yang kaku, ada juga dosen pembimbing yang kesannya gaul dan seru. Siapapun mereka dan bagaimanapun mereka, mereka adalah dosen yang mengajari kamu. Jika berkomunikasi dan sedang bimbingan, kamu tetap harus sopan dan bisa menempatkan diri.

Misalnya, jangan menghubungi dosenn pembimbing di tengah malam, gunakan salam, menyebutkan nama dan jurusanmu (mahasiswa yang bimbingan ke dosen banyak tidak hanya kamu), memakai kata tolong, maaf dan terima kasih, dan lain-lain. Sebaliknya, jika kirim pesan/email jangan kepanjangan, seperti curhat. Etika tersebut tidak hanya membuat komunikasi antara kamu dan dosen jadi lebih baik, tapi juga dapat menunjukkan kelas dan intelektualitas kamu.

Jangan Datang Bimbingan Seperti Kertas Kosong

Sebelum bertemu dosen pembimbing, persiapkan dirimu, supaya tidak ngeblank ketika ditanya dosen pembimbing. Yang perlu dipersiapkan adalah. Baca buku/teori/jurnal yang terkait dengan topik yang akan kamu angkat. Cek lagi pekerjaan yang telah kamu buat/ide yang kamu siapkan. Pastikan kamu menguasai dan bisa menyampaikannya gagasan kamu ke dosen. Jadi saat ditanya mengapa kamu pilih topik/metode ini?; kamu bisa menjawabnya. Buat daftar pertanyaan serta hal-hal yang ingin kamu sampaikan kepada dosen. Siapkan kelengkapan adminstratif yang diperlukan. Misalnya, surat dan dokumen yang perlu ditandatangani dosen pembimbing

Perhatikan dan Pelajari Kecendrungan Dosen Pembimbing

Setiap dosen pembimbing mempunyai karakter dan kebisaan berbeda saat menerima bimbingan mahasiswa. Ada dosen yang menjelaskan dan bercerita panjang lebar, ada dosen yang inginnya serba praktis. Ada dosen yang suka bimbingan rame-rame, ada yang suka komunikasi lewat email, bahkan ada juga dosen yang cuma bisa dihubungi di hari tertentu

Perhatikan kecenderungan tersebut, lalu kamu bisa beradaptasi dengan dosen pembimbing. Misalnya, untuk dosen yang kegiatannya padat dan ngajar di mana-mana. Kamu bisa cek jadwal kelas dosen pembimbing kamu di kampusmu. buat janji di sekitar waktu tersebut.

Contoh lainnya adalah dosen yang hanya butuh softcopy kemajuan skripsi kamu. Tapi ada juga dosen pembimbing yang pengennya pakai hardcopy. Tanyakan sedari awal mana yang menjadi preferensi dosen kamu.

 

Lebih Baik Menunggu Daripada Ditunggu Dosen Pembimbing

Bagaiman jika kamu ditinggal dosen karena telat saat janjian. Lebih buruknya dosen marah? Gara-gara tidak tepat waktu, skripsi kamu jadi tidak selesai tepat waktu. Kelulusan pun tertunda. Naj dari pada seperti itu, lebih baik kita menunggu dosen dari pada kita yang ditunggu.

 

Dosen pembimbing merupakan tempat berdiskusi dan tempat evaluasi

Hal yang wajar jika kamu mengemukakan ide dan pemikiranmu pada dosen pembimbing, walaupun pendapat kamu beda. Lagipula skripsi adalah karya mahasiswa, bukan karya si dosen.

Tetapi jangan menutup mata dan telinga dengan masukan dan kritikan dosen pembimbing. Apalagi kalau kamu merasa masukan dari dosen pembimbing bertentangan dengan rancangan skripsimu. Semua bisa didiskusikan, kok. Komunikasikan dengan baik dengan dosenmu untuk menyamakan pemahaman dan mencari jalan tengahnya

Biasanya, mahasiswa yang menutup diri dan tidak mau mendenganrkan masukan dosen pembimbing, hasil skripsi tidak maksimal. Bukan berarti itu karena dosen pembimbing sentimen sama kamu.

 

Revisi... lagi?

Jangan patah semangat saat dosen pembimbing meminta revisi. Ingat bahwa kamu bersusah-payah untuk mendapatkan hasil yang terbaik, dan yang terbaik tidak muncul begitu saja tanpa perbaikan dan pembelajaran.

Jadi, kalau ada revisi dari dosen, janganlah panik, galau, dan gundah gulana. Buang-buang waktu! Cara terbaik menghadapi revisian dari dosen pembimbing adalah Dengar dan perhatikan penjelasan dosen baik-baik kenapa kamu harus revisi. Pastikan kamu paham alasan dosen meminta kamu merevisi skripsimu. Revisi skripsi bukan akal-akalan dosen untuk bikin kamu sibuk, lho

Kalau ada hal yang tidak kamu mengerti, tanyakan pada dosen pembimbing. Jangan gengsi. Malu bertanya, sesat di saat sidang!

Karena kamu tahu apa saja yang harus diperbaiki, maka jangan ulangi kesalahan yang sama di tahap selanjutnya. Ingat, mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang bisa belajar dari kesalahan.

Jangan lupa bilang terima kasih sama dosen. Atas dan revisiannya. Terima revisian dengan lapang dada dan ikhlas. Semoga semua indah pada waktunya