Perbedaan Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Table of Contents
Pada tulisan ini akan dijelaskan perbedaan tugas akhir, skripsi, tesis dan disertasi. Sampai saat ini jenjang Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan di perguruan tinggi adalah program pendidikan untuk jenjang program diploma, program sarjana (S1), program magister (S2), dan program doktor (S3). Untuk mengakhiri studi pada akhir program, setiap mahasiswa diwajibkan menyusun Tugas Akhir dalam bentuk karya tulis ilmiah, yang mana bentuk dan isi karya tulis ilmiah tersebut berbeda antarjenjang program studi. Kewajiban untuk penyelesaian Tugas Akhir program tersebut dapat dalam bentuk: Tugas Akhir untuk program diploma, Skripsi untuk program Sarjana (S1), Tesis untuk program magister (S2), dan Disertasi untuk program doktor (S3).



Perbedaan keempat jenis karya tulis tersebut, secara umum dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kuantitaif dan aspek kualitatif. Dari aspek kuantitatif, secara analisis rasional dapat dikatakan bahwa Tugas Akhir lebih ringan bobot akademisnya daripada Skripsi, Skripsi lebih ringan bobot akademisnya daripada Tesis, dan Tesis lebih ringan bobot akademisnya daripada Disertasi. Isi Tugas Akhir lebih bersifat vokasional dan implementatif dari iptek, sedangkan Skripsi, Tesis, dan Disertasi berorientasi pada pengembangan keilmuan.

Ketentuan ini hanya dapat diberlakukan untuk jenis karya ilmiah yang sama (samasama hasil penelitian kuantitatif atau sama-sama hasil penelitian kualitatif, hasil penelitian kajian pustaka, atau hasil penelitian pengembangan), dan dalam bidang studi yang sama pula (misalnya sama-sama tentang bahasa atau sama-sama tentang ekonomi). Artinya Tugas Akhir mencakup bahasan yang lebih dangkal atau lebih sempit daripada Skripsi, dan Skripsi mencakup bahasan yang lebih dangkal atau lebih sempit daripada Tesis, serta Tesis mencakup bahasan yang lebih dangkal atau lebih sempit daripada Disertasi. Namun, ukuran kuantitas ini tidak dapat diberlakukan jika Tugas Akhir dan Skripsi, dibanding-bandingkan antar bidang studi atau antar jenis penelitian. Oleh karena itu, perbedaan Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi biasanya tidak hanya dilihat dari aspek kuantitaif, tetapi lebih banyak dilihat dari aspek kualitatif.

Pada dasarnya, aspek-aspek kualitatif yang membedakan Tugas Akhir, Skripsi, Tesis dan Disertasi dapat dikemukakan secara konseptual, tetapi sulit untuk dikemukakan secara operasional. Jika digunakan jalan berpikir dialektik (tesis–antitesis–sintesis), maka Tugas Akhir dan Skripsi ada pada tataran tesis; Tesis ada pada tataran antitesis; sedangkan Disertasi ada pada tataran sintesis.

Berikut dikemukakan aspek-aspek yang dapat membedakan Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi terutama yang merupakan hasil penelitian kuantiatif.

Aspek Permasalahan

Para penulis Tugas Akhir dan Skripsi tidak terlalu dituntut memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, sedangkan untuk penulisan Tesis diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, dan Disertasi dituntut untuk mengarahkan permasalahan yang dibahas agar temuannya dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan dan memiliki nilai kebaharuan (novelty).

Identifikasi masalah untuk Tugas Akhir dapat diangkat dari hasil praktik (praktik kerja lapangan, praktik pengalaman lapangan dan sejenisnya) yang boleh dilakukan bagi mahasiswa program Diploma. Skripsi dapat didasarkan atas informasi dari koran, majalah, buku jurnal, laporan penelitian, seminar, atau keadaan lapangan. Untuk Tesis, di samping sumber-sumber seperti untuk penulisan Skripsi tersebut, juga identifikasi masalah perlu didasarkan atas teori-teori yang berasal dari masalah-masalah yang bersifat keilmuan dan atau penerapan ilmu. Selanjutnya, Disertasi harus atau cenderung mengarah kepada pengembangan keilmuan.

Aspek Kajian Pustaka

Dalam mengemukakan hasil kajian pustaka, penulis Tugas Akhir hanya diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian lain dalam dunia kerja (vokasional) dengan topik yang sama. Skripsi hanya diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian sesuai bidang keilmuannya dengan topik yang relatif sama. Penulis Tesis tidak hanya diharapkan mengemukakan keterkaitannya saja, tetapi juga harus menyebutkan secara jelas persamaan dan perbedaan antara penelitiannya dengan penelitian lain yang sejenis. Penulis Disertasi diharapkan dapat: 
  1. Mengidentifikasi posisi dan peranan penelitian yang sedang dilakukan dalam konteks permasalahan yang lebih luas,
  2. Mengemukakan pendapat pribadinya setiap kali membahas hasil-hasil penelitian lain yang dikajinya,
  3. Menggunakan kepustakaan dari disiplin ilmu lain yang dapat memberikan implikasi terhadap penelitian yang dilakukan, dan
  4. Memaparkan hasil pustakanya dalam kerangka berpikir yang konseptual secara sistematis.

Pustaka yang dijadikan sumber acuan dalam kajian pustaka pada Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi seyogianya menggunakan sumber primer dan dapat pula menggunakan sumber sekunder, tetapi pustaka yang menjadi bahan acuan dalam Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi paling baik berasal dari sumber-sumber primer. Secara umumnya setiap karya tulis Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi wajib merujuk jurnal hasil penelitian dengan ketentuan sebagai berikut. Untuk Tugas Akhir minimal merujuk 3 (tiga) jurnal nasional; untuk Skripsi minimal merujuk 5 (lima) jurnal nasional atau internasional, 2 (dua) dan minimal 1 (satu) jurnal internasional bereputasi; untuk Tesis minimal merujuk 7 (tujuh) jurnal nasional atau internasional, 2 (dua) jurnal nasional terakreditasi, dan minimal 2 (dua) jurnal internasional bereputasi; dan untuk Disertasi minimal merujuk 10 (sepuluh) jurnal nasional atau internasional, 5 (lima) jurnal nasional terakreditasi, dan minimal 3 jurnal internasional bereputasi. Jurnal nasional atau internasional yang dijadikan sebagai rujukan dalam penulisan karya ilmiah terpublikasi pada 5 tahun terakhir. Meskipun begitu terkadang setiap perguruan tinggi mempunyai ketentuan masing-masing.

Aspek Metodologi Penelitian

Penulis Tugas Akhir dan Skripsi dituntut untuk menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk memperoleh data penelitian secara akurat dengan menggunakan instrument pengumpul data yang valid. Bagi penulis Tesis, penyebutan adanya upaya saja tidak cukup. Dia harus menyertakan bukti-bukti yang dapat dijadikan pegangan untuk menyatakan bahwa instrumen pengumpul data yang digunakan cukup valid. Bagi penulis Disertasi, bukti-bukti validitas instrumen pengumpul data harus dapat diterima sebagai bukti-bukti yang tepat. Dalam Tugas Akhir dan Skripsi, penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data tidak dikemukakan, sedangkan dalam Tesis dan terlebih lagi dalam Disertasi penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data harus dikemukakan, beserta alasan-alasannya, sejauh mana penyimpangan tersebut, dan sejauh mana
penyimpangan tersebut masih dapat ditoleransi.

Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam Tugas Akhir dan Skripsi tidak harus diverifikasi dan tidak harus disebutkan keterbatasan keberlakuannya, sedangkan asumsiasumsi yang dikemukakan dalam Tesis, terlebih lagi dalam Disertasi, harus diusahakan verifikasi dan juga harus dikemukakan keterbatasan keberlakuannya. Dalam penelitian kuantitatif, Tugas Akhir dan Skripsi minimal mencakup satu variabel bebas dan satu variabel terikat, Tesis minimal mencakup dua variabel bebas dan satu variabel terikat, sedangkan Disertasi minimal mencakup tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Namun, kriteria ini harus disesuaikan dengan permasalahan yang dikaji. Dalam penelitian kualitatif, Tugas Akhir dan Skripsi dapat ditulis berdasarkan studi kasus tunggal dan dalam satu lokasi saja, sedangkan Tesis dan terutama Disertasi seyogianya didasarkan pada studi multikasus (lebih dari dua kasus) dan multisitus (lebih dari dua lokasi).

Aspek Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dipaparkan dalam Tugas Akhir harus didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Dalam Skripsi, Tesis, dan Disertasi kualitatif, hasil penelitian yang dikemukakan, selain didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan, juga harus dibandingkan dengan hasil penelitian lain yang sejenis. Dalam Tesi dan Disertasi kuantitatif perlu ada sub tersendiri yang menyajikan pembahasan hasil penelitian. Subbab yang berisi pembahasan hasil penelitian diletakkan sesudah sub yang berisi sajian hasil analisis data, atau sebelum sub yang berisi simpulan dan saran.

Pengajuan saran pada bagian akhir Tugas Akhir dan Skripsi tidak harus dilengkapi dengan argumentasi yang didukung oleh hasil penelitian, sedangkan saran-saran yang dikemukakan dalam Tesis dan Disertasi harus dilengkapi dengan argumentasi yang didukung oleh hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian Tugas Akhir dan Skripsi yang ditulis dalam bentuk artikel hendaknya diarahkan untuk dapat diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang bermutu, sedangkan hasil penelitian Tesis dan Disertasi harus memenuhi kualifikasi layak terbit dalam jurnal ilmiah yang bermutu.

Aspek Kemandirian

Selain didasarkan pada keempat aspek tersebut, Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi juga dapat dibedakan berdasarkan tingkat kemandirian mahasiswa dalam proses pelaksanaan penelitian dan penulisan naskah karya ilmiah. Secara umum, dapat dinyatakan bahwa proses penelitian dan penulisan Disertasi lebih mandiri daripada Tugas Akhir, Skripsi, dan Tesis. Secara kuantitatif dapat diilustrasikan sebagai berikut. Untuk Disertasi, kira-kira 90% dari naskah tersebut adalah karya asli mahasiswa penulisnya, sedangkan sisanya (10%) merupakan cerminan dari bantuan, bimbingan, serta arahan para dosen pembimbing. Untuk Tesis, kira-kira 75% dari naskah tersebut adalah karya asli mahasiswa penulisnya, sedangkan sisanya sekitar 25% merupakan cerminan dari bantuan, bimbingan, serta arahan para dosen pembimbing. Untuk Skripsi, kira-kira 50% dari naskah tersebut adalah karya asli mahasiswa penulisnya, sedangkan sisanya 50% merupakan cerminan dari bantuan, bimbingan, serta arahan para dosen pembimbing. Kemudian untuk Tugas Akhir, persentase karya asli mahasiswa bisa lebih kecil daripada Skripsi.

Sumber: Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Ganesa