Cara Membuat Slide Presentasi Sidang Skripsi yang Baik
Table of Contents
Bagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi, tentu skripsi merupakan sesuatu yang harus di prioritaskan pasalnya, skripsi merupakan penentu seorang mahasiswa untuk lulus kuliah. Setelah mahasiswa selesai menyusun skripsi, Salah satu kebutuhan yang sangat penting lainnya setelah itu adalah melakukan presentasi skripsi dan tugas akhir atau sering disebut sidang skripsi dimana skripsi mahasiswa akan diuji dan mahasiswa harus dapat mempertanggung jawabkannya di depan para penguji.
Penampilan saat presentasi atau sidang skripsi tentu harus dipersiapkan dengan baik. Penampilan presntasi siding skripsi yang buruk dapat berdampak penyesalan karena akan sangat berpengaruh terhadap nilai IPK, bahkan bisa beradmpak terhadap kelulusan itu artinya masa depan Anda dipertaruhkan disini.
Menyadari pentingnya penanampilan saat melakukan presentasi skripsi dan tugas akhir maka sangat penting bagi kita untuk mempersiapkan diri mulai dari materi skripsi yang berkualitas, slide presentasi visual serta kemampuan menyampaikan presentasi yang efektif dengan baik.
Cara Membuat Slide Presentasi Powerpoint yang Menarik untuk Sidang Skripsi
Berbicara mengenai slide presentasi sidang skripsi tentu akan berbeda dengan slide presentasi saat presentasi makalah di kelas maupun presentasi untuk bisnis atau perusahaan. Seperti yang ditulis dalam buku Slide design Mastery, untuk mendesain slide presentasi (untuk sidang skripsi) gunakan tiga pedoman berikut: simple, clarity & visual
Simple atau Sederhana
1. Buang Informasi yang Tidak Penting
Kemampuan menyederhanakan sangat penting saat kita ingin membuat suatu slide presentasi yang informatif. Kemampuan ini merupakan kemampuan untuk menghilangkan informasi yang tidak penting sehingga hanya yang penting saja yang akan terlihat.
Terkadang tidak semua teks yang ada di dalam skripsi itu penting untuk ditampilkan, Kita hanya perlu menghapus, menghapus, dan menghapus lagi. Tetapkan prioritas, ambil kata kunci yang bisa mewakili informasi yang Anda buang. Ingat, hanya kata kuncinya saja.
2. Jangan terlalu sering mengunakan Bullet Point
Keseringan menggunkan bullet point itu seolah-olah seperti memberikan perintah tidak langsung kepada dosen penguji untuk memperhatikan poin-poin yang ada di slide. Padahal seharusnya slide menjadi alat bantu bagi kita untuk menjelaskan isi skripsi, bukan untuk membuat dosen penguji semakin bertanya dengan banyaknya point-point yang dibahas.
Apakah bisa membuat slide tanpa bullet point? Bisa, dan bahkan bisa lebih menarik..
Bullet point adalah bentuk paling standar yang dipakai dalam membuat slide presentasi. Seharusnya mahasiswa dapat membuat slide presentasi di atas standar itu dengan menghindari bullet point. Jika kita terpaksa harus menggunakannya maka gunakanlah sesekali saja, jangan menggunakan terlalu sering karena hal itu pasti akan sangat membosankan.
3. Sederhanakanlah teks pada slide
Apakah tulisan pada slide kita terbaca dari bangku di barisan yang paling belakang? Kita harus memastikan bahwa slide kita dapat terbaca dengan jelas. Hal ini sangatlah penting karena belum tentu dosen penguji bisa melihat dengan jelas. Upayakan slide tidak penuh dengan teks apalagi dengan ukuran huruf yang sangat kecil. Selain itu kita harus menggunakan alat bantu visual pada slide kita sehingga dapat dilihat oleh semua orang, jika tidak terlihat maka slide kita akan tidakberguna. Jadi seerhanakanlah teks pada slide kita. Gunakan size font ideal, caranya cek kira2 dengan jarak sekian apakah slide Anda terbaca dengan baik atau supaya aman coba gunakan minimal size font 28.
4. Perkuat Pesan, Bukan Penjelasan
Pesan tidak harus terpaku hanya ada teks, agar lebih menarik dan informatif pesan juga dapat ditampilkan dengan menggunakan gambar, chart atau video. Manfaatkan fitur yang ada pada software powe point untuk memperkuat pesan sebab fungsi slide adalah alat bantu visual untuk memperkuat komunikasi kita secara verbal. Kita tidak perlu memasukkan penjelasan (yang sebenarnya bisa kita jelaskan sendiri) ke dalam slide. Jika semuanya dimasukan ke dalam slide, lalu untuk apa kita presentasi?
5. Satu Slide Satu Pesan
Setiap slide harus fokus menampilkan satu pesan. Jangan menampilkan lebih dari satu pesan karena jika itu dilakukan, maka dosen penguji akan kesulitan memahami pesan yang ingin disampaikan.
Dengan aturan satu slide satu pesan maka slide kita akan lebih efektif, kuat secara pesan, dan kuat secara visual. Pada dasarnya inti dari slide yang sederhana (simple) adalah ketika kita bisa menampilkan satu slide satu pesan.
seperti kata Albert Einstein:
Jika Anda tidak dapat menjelaskannya dengan sederhana, Anda belum benar-benar memahaminya.
Jadi pahami terlebih dahulu materi yang akan Anda sampaikan lalu tampilkan secara sederhana.
Sebagai contoh aplikasi dari slide yang simple perhatikan slide presentasi berikut ini:
Clarity
Slide yang sederhana harus ada kejelasan pesan yang disampaikan dalam setiap slide. Dalam hal ini, Clarity dapat diartikan sebagai kejelasan pesan yang disampaikan pada setiap slide. Jangan biarkan audiens memiliki persepsi yang berbeda dengan dengan yang kita sampaikan.
Perjelas apa yang akan disampaikan dalam setiap slide sehingga audiens tidak perlu lagi memikirkan atau membayangkan hal lain di luar pemahaman kita.. Perkuat pesan utama (data) yang ingin ditonjlkan untuk memberi kejalasan pesan pada tampilan slide yang berbentuk didagram, table, dan sejenisnya. Misalnya dengan menggunakan warna, bentuk, atau jenis font yang berbeda dan kontras. Dengan demikian audiens tidak perlu mencerna informasi yang tidak penting. Ada beberapa hal yang harus dipahami oleh kita yang bisa kita gunakan dalam memberikan kejelasan pesan di setiap slide.
1. Clear
Slide kita harus berisi hal-hal yang memang penting dan relavan untuk ditampilkan. Buang item yang tidak diperlukan, berfokuslah pada pesan yang disampaikan. Jika item yang dimasukkan ke dalam slide tidak menunjang dan tidak relavan dengan pesan yang disampaikan maka jangan dimasukkan. Ketika memilih gambar maka pilihlah gambar yang clear artinya tidak terlalu banyak item di dalamnya, kemudian perjelas dengan kalimat penjelas sehingga pesan semakin kuat.
2. Space atau Jarak
Memperhatikan jarak antara teks dalam slide akan membuat tampilan slide menjadi lebih mudah terbaca dan lebih memukau. Maka dari itu erhatikan jarak antara teks dengan teks juga perhatikan jarak gambar dengan teks. Jangan asal meletakkan tapi perhatikan juga apakah mudah dibaca atau malah menyulitkan audiens. Banyak orang yang tidak memperhatikan space sehingga mereka menaruh teks terlalu ke bawah, ke atas atau ke samping atau bahkan terlalu rapat.Hal ini jelas menyulitkan audiens untuk membaca dan bisa jadi ketika resolusi antara laptop dan proyektor LCD tidak sesuai maka slide akan terpotong.
3. Repetition (Pengulangan desain slide)
Teknik repetition merupakan teknik pengulangan pada desain slide yang berfungsi untuk membuat dosen penguji ingat pada materi yang disampaikan. Teknik ini juga menciptakan harmonisasi dan konsistensi desain pada slide presentasi sehingga terlihat lebih natural. Teknik ini digunakan untuk memberikan keterikatan antar-pokok bahasan/bab/poin yang dibahas dalam presentasi sehingga tanpa perlu menjelaskan, dosen penguji telah memahami bahwa mereka sedang memasuki pokok bahasan/ bab/poin yang baru. Kita dapat membuat repetition dengan memberi shape, warna, atau jenis font yang sama sehingga tercipta pola pada slide Anda.
Visual
Kesan visual yang kuat pada slide akan membuat audiene merasa nyaman karena slide merupakan alat bantu saat kita akan presentasi. Slide yang tepat dan memiliki kekuatan visual bersifat persuasif, artinya slide tersebut bisa memengaruhi perasanan audiens. Menjadikan audiens bersemangat, berpikir, gembira, terharu, menangis, bahkan sampai mengambil keputusan untuk memberikan nilai terbaik untuk kita. Apa yang tidak bisa kita komunikasikan secara verbal dapat disampaikan dengan baik dengan slide yang visual dan informatif. Agar slide kita bisa menjadi alat bantu komunikasi visual, di bawah ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Mencerminkan Pesan
Slide kita buat harus mampu mencerminkan pesan yang ingin disampaikan. Jika menggunakan gambar maka gambar tersebut harus bisa menceritakan pesan yang akan disampaikan.
2. Memanjakan mata
Karena slide merupakan alat bantu komunikasi visual, maka slide harus menarik untuk dilihat dan mampu membuat dosen penguji bergairah untuk memahami presentasi kita.
3. Menarik Emosi
Slide yang visual harus mampu menarik emosi seolah- olah apa yang dilihat audiens itu benar- benar nyata, misalnya slide kita mampu bercerita tentang kondisi/ produk/ jasa atau sejenisnya kepada dosen penguji. Slide adalah alat bantu visual sehingga wajib menarik secara visual. Visual bukan hanya berarti sekadar menampilkan gambar. Tapi ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan, di antaranya tipografi, perpaduan warna, pemakaian gambar, mendandani tabel dan diagram, editing audio/video sampai animasi.
Ketiga hal ini: simple, clarity, dan visual harus menjadi identitas slide kita sehingga slide yang kita desain bisa benar-benar maksimal