Beberapa Hal yang Perlu Diketahui dan Dilakukan Oleh Mahasiswa Tingkat Akhir

Table of Contents
Setelah melalui proses perkuliah selama kurang lebih 3.5 tahun, Mahasiswa akan dihadapkan dengan tugas akhir atau skripsi. Mengerjakan skripsi adalah saat ketika seorang mahasiswa bekerja secara mandiri mencoba memecakan permasalahan melalui penelitian. Mahasiswa sudah jarang lagi berada di kelas, tidak ada lagi ketentuan untuk absen (Kecuali jadwal-jadwal bimbingan dengan dosen). Mengerjakan skripsi atau tidak, sepenuhnya tergantung mahasiswa. Mau lulus tepat waktu semester ini atau semester depan, akan ditentukan dengan seberapa tekun mahasiswa mengerjakan dan menyelesaikan skripsinya. Dapat dibayangkan, Betapa besar tanggung jawab seorang mahasiswa  tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi! Untuk membantu teman-teman mahasiswa yang sedang menyusun skripsi agar dapat menyelesaikannya tepat waktu, berikut ini ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir yang sedang skripsi. Terdapat 5 hal yang diantaranya adalah tentukan target yang SMART, buat timeline, pilih topik yang disukai, manfaatkan teknologi dan jaga komunikasi dengan pembimbing. Yuk kita simak!


1. Tentukan target yang SMART

Target akan menuntun kita kemana kita harus pergi. Bukan hal baru bahwa seseorang yang mempunyai target akan lebih terdorong dan termotivasi untuk mencapai tujuannya. maka dari itu, apabila kamu ingin punya dorongan dan semangat mencapai tujuanmu, sebaiknya mahasiswa harus menentukan dan mempunyai target dalam penyelesaian skripsi. Target harus SMART. Buat target kamu dengan spesifik (S), terukur (M: measurable), dapat tercapai (A: attainable), realistik (R) dan memiliki batas waktu (T: time-bound). Contoh target spesifik dan memiliki batas waktu: lulus dalam waktu 6 bulan sejak mulai mengerjakan skripsi, dengan IPK 3.5, dan nilai skripsi A. Target ini juga terukur, ada nilai IPK dan skripsi tertentu yang ingin dicapai. Nah, target ini menjadi realistik kalau: IPKmu sekarang sudah mencapai 3.41 atau 3.48. Kenaikan IPK jika nilai skripsi A, akan menambah sekitar 0,1 ke IPK. WOW! Sedikit ya? Kalau nilai skripsi B, bisa jadi IPK tidak bertambah. Kalau C? Malah IPK kamu bisa turun sekitar 0.01!. [Bagi adik-adik mahasiswa semester 1: perjuangkan IPK sejak dini.]

Kalau IPK sekarang masih 3, tentu tidak realistik ingin lulus dalam waktu 6 bulan dan ingin IPK 3.5 [Untuk adik-adik semester 1, kalian bisa juga buat target semacam ini sejak dini, lho!]. Kalau kalian masih semester 5 dan ingin punya target di atas, hal ini juga tidak mungkin tercapai, karena saat ini peraturan di Universitas mengharuskan mahasiswa mengikuti perkuliahan dan magang sampai semester 7, baru bisa mengambil skripsi di semester 8. Sudah jelas kan, tentang maksud dari target yang SMART ini?

2. Buat Timeline

Setelah memiliki target yang SMART, sekarang waktunya kamu memecahkan target besar tersebut menjadi target yang lebih kecil. Setelah itu, kamu bisa membuat timeline, rencana mengerjakan agar bisa mencapai target tersebut. Kamu bisa menghitung mundur dari tanggal pengumpulan skripsi, hingga tanggal hari ini

Dalam membuat jadwal, perlu mengingat bahwa dosen pembimbing skripsi adalah manusia biasa (bukan Superman atau Wonder Woman). Mereka butuh waktu untuk membaca tulisan mahasiswa. Apalagi kalau sang dosen membimbing 6-8 mahasiswa dalam 1 semester. Berarti ada 6-8 berkas yang harus dibaca dan review sebelum bimbingan. Jadi, berikan waktu setidaknya 1 minggu antara pengumpulan berkas dengan bimbingan.  Setelah bimbingan, biasanya kamu akan mendapatkan saran untuk revisi. Nah, usahakan mengerjakan revisi segera setelah bimbingan. Biasakan diri menyelesaikan revisi maksimal 1 minggu setelah bimbingan. Jadwal di atas disusun dengan pertimbangan yang ideal, hanya 1 kali revisi untuk setiap Bab, langsung disetujui pembimbing. Nah, pada kenyataannya, tiap pembimbing punya standar dan gaya kerja yang berbeda-beda. Pastikan kamu membahas timeline yang kamu rancang dan menyesuaikan dengan gaya kerja, dan jadwal dosen pembimbing

3. Pilih Topik yang Disukai

Nah, gimana, sudah terbayangkah padatnya jadwal mengerjakan skripsi? Supaya kamu tetap semangat dan tidak bosan dalam pengerjaan skripsi, sangat disarankan untuk memilih topik yang kamu sukai. Kalau masih bingung topik apa saja yang bisa dijadikan skripsi, bisa saja mulai dari mengintip topik-topik penelitian dosen. Siapa tahu ada topik yang membuat kamu terinspirasi, sekaligus kamu jadi tahu kira-kira siapa dosen yang cocok membimbing di topik tersebut.

4. Manfaatkan Teknologi

Seperti yang sudah dipelajari dalam mata kuliah metode penelitian, proses penulisan skripsi mengharuskan mahasiswa untuk menelusuri artikel jurnal penelitian dan menuliskan referensi sesuai dengan panduan publikasi APA edisi 6. Lebih jauh tentang cara penulisan referensi APA bisa kamu pelajari. Dengan kemajuan teknologi, ada beberapa aplikasi yang bisa membantu mempermudah hidupmu dalam melakukan kedua hal tersebut. Aplikasi tersebut adalah reference manager, atau aplikasi yang bertujuan mengatur pengelompokan jurnal yang kamu kumpulkan dan baca. Juga berfungsi membuat kutipan secara otomatis. Yap, kamu bisa menghemat banyak waktu menuliskan kutipan kalau tahu cara menggunakan aplikasi reference manager! Ada beberapa aplikasi reference manager yang tersedia, seperti EndNote, Zotero , Refworks dan Mendeley. Saya sendiri menggunakan Mendeley dan sangat merasakan manfaatnya. Memang, membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam (buat saya, kalau buat kalian generasi muda, mungkin lebih cepat, hehehe) untuk install dan memahami fungsi-fungsi Mendeley. Akan tetapi, sangat berguna buat saya yang sekarang sedang studi S3. Saya bisa mengelompokkan jurnal di folder yang sesuai topik, memberi highlight, bahkan bisa membaca jurnal di telepon genggam, memberi catatan dan melakukan sinkronisasi dengan Mendeley di web dan di laptop. Percayalah, investasi waktu tersebut akan sangat bermanfaat!

Penggunaan teknologi lainnya ialah dalam penelusuran jurnal. Pastikan kamu mengetahui portal-portal tempat peneliti biasa mempublikasikan hasil penelitian mereka. Beberapa portal bahkan menyediakan artikel jurnal gratis. Contoh-contoh portal pencarian jurnal yang bisa kamu coba: google scholar, research gate,  academia  Khusus jurnal Indonesia bisa dicari di: portal garuda. Berhubung portal tersebut gratis dan berisi berbagai macam tulisan, maka tidak semua artikel jurnal yang dapat diunduh merupakan artikel yang berkualitas. Perhatikan jurnal yang menerbitkan artikel tersebut dan lihat juga impact factor dari jurnal tersebut. Tentu kalian ingin menulis skripsi yang berkualitas, bukan? Maka perlu sekali mengutip sumber yang berkualitas pula. Mahasiswa juga bisa membuka portal berbayar yang sudah dilanggankan oleh BINUS University. Caranya, buka binusmaya, masuk ke my online library dan mulai eksplorasi portal yang ada. Bisa juga mendaftarkan diri ke perpustakaan nasional untuk mendapatkan akses jurnal gratis.

5 Jalin Komunikasi dengan Dosen Pembimbing

Setelah canggih membuat target, bisa membuat timeline, sudah memilih topik yang disukai, dan canggih menggunakan teknologi, saatnya memulai proses bimbingan dengan dosen pembimbing. Sekali lagi, dosen juga manusia. Layaknya manusia, dosen memiliki ciri kepribadian, gaya komunikasi dan kesibukan yang berbeda-beda. Jadi, gaya komunikasi dengan dosen pembimbing bisa kamu sesuaikan dengan dosen yang bersangkutan. Coba amati: Apakah sang dosen pembimbing lebih suka dihubungi via pesan teks atau telepon? Kalau dosen tersebut prefer pesan teks, kira-kira apa aplikasi yang lebih disukai? Apakah sang dosen bersedia dibuatkan grup whatsapp/LINE untuk mahasiswa bimbingannya? Hari apa saja ia memiliki jadwal mengajar?

Meskipun tiap dosen berbeda-beda, akan tetapi pada dasarnya dosen menyukai dan menghargai mahasiswa yang sopan santun dalam berkomunikasi. Bagaimana caranya supaya santun? Coba simak “Pedoman Sopan Santun dalam Berkomunikasi”. Pada pertemuan pertama, coba bicarakan juga mengenai target dan timeline yang sudah kamu buat. Agar sang dosen juga bisa memberikan saran sesuai ketersediaan jadwalnya. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya, biasanya dosen pembimbing akan menetapkan satu hari per Minggu yang dijadikan sebagai hari/jam bimbingan. Ada baiknya kalau kamu tahu sejak awal mengenai hal ini, jadi bisa mengosongkan jadwal untuk bimbingan di hari tersebut. Akan tetapi, ada saja dosen yang memiliki banyak kegiatan, sehingga jadwal bimbingan akan disesuaikan dengan waktu beliau. Dalam kasus seperti ini, pastikan kamu sudah membina komunikasi yang baik sehingga tidak sungkan menanyakan kesediaan waktu beliau.

Sumber Bacaan : http://psychology.binus.ac.id/2018/02/04/5-hal-yang-perlu-diketahui-mahasiswa-skripsi/