Menulis Tinjauan Pustaka yang Baik dan Benar
Table of Contents
Menulis Tinjauan Pustaka yang Baik dan Benar: Dalam penulisan suatu karya ilmiah seperti makalah, skripsi, thesis, disertasi ataupun publikasi ilmiah lainnya, salah satu bagian yang terpenting adalah melakukan studi literatur atau tinjauan pustaka. Secara denisi studi literatur atau tinjauan pustaka adalah bagaimana membaca dan memahami penelitian atau pengetahuan yang telah dilakukan oleh para peneliti, penulis atau cendekia sebelumnya yang kemudian dituliskan secara terstruktur yang relavan dengan karya tulis kita. Studi literatur memungkinkan kita untuk mengetahui dan mendalami ilmu yang berkaitan dengan sesuatu yang diteliti atau dikembangkan. Studi literatur dapat dilakukan melalui buku-buku teks, publikasi ilmiah pada jurnal dan proceeding konfrensi yang terpecaya dan berkualitas baik. Tips dan trik dalam memilih publikasi ilmiah yang terpercaya dan berkualitas baik dapat dilihat pada artikel serba-serbi publikasi ilmiah. Ketika melakukan studi literatur sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut:
Memilih Sumber Studi Literatur yang Relevan
Relavansi teori-teori yang dijadika landasan dengan asalah yang diteliti merupakan suatu hal yang sangat penting. Hal ini dapat dilakukan saat kita memahami tujuan kita dalam mencari literatur. Sebagai contoh, apakah tujuan kita mencari literatur yang berkaitan dengan teori-teori yang akan digunakan, metodologi dalam menyelesaikan suatu masalah ataupun perkembangan penelitian sebelumnya.
Menggunakan Kata/ Frase Kunci Yang Tepat
Penentuan kata/frase kunci yang tepat dalam mencari sumber literatur akan mempermudah kita memperoleh sumber yang relevan. Gunakanlah kata/frase kunci yang tidak terlalu umum, sebagai contoh, jika sumber literatur yang ingin ditemukan berkaitan dengan prilaku konsumen, maka kata atau frase kunci yang digunakan adalah customer behaviour. Dengan menggunakan frase kunci ini maka akan muncul berbagai sumber yang berkaitan dengan prilaku konsumen.
Don’t be Afraid of English
Ketika menentukan sumber studi literatur sebaiknya tidak membatasi pada sumber-sumber berbahasa Indonesia saja atau jurnal-jurnal nasional saja. Apalagi di bidang pemasaran dimana sumber-sumber relevan dan baik banyak berasal dari buku-buku teks ataupun publikasi ilmiah berbahasa Inggris atau jurnal-jurnal yang sudah terpublikasi secara Internasional.
Gunakan Google Scholar
Sumber literatur dapat diperoleh pada portal khusus karya ilmiah yang dimiliki Google, yaitu Google Scholar atau Google Cendekia . Google Scholar merupakan layanan yang memungkinkan pengguna melakukan pencarian materi-materi pelajaran berupa teks dalam berbagai format publikasi berupa artikel dan jurnal-jurnal ilmiah. Melalui portal ini selain menggunakan kata/frase kunci yang tepat, kita juga dapat membatasi masa terbit suatu sumber literatur. Sebagai contoh jika ingin mengetahui publikasi yang terbit pada tahun 2014-2019, maka dapat dipilih pilihan waktu yang terdapat pada sudut kiri atas
Hindari Plagiarisme, gunakan Pharapharsing
Ketika melakukan studi literatur, sering sekali kita terjebak pada proses copy-paste. Dalam proses penulisan hal ini sangat dilarang. Setiap kali mengambil pernyataan dari suatu sumber maka lakukanlah paraphrasing yaitu menuliskan kembali (rewrite) pernyataan tersebut menggunakan kata-kata sendiri. Tentu saja hal ini dapat dilakukan jika kita memahami secara menyeluruh pernyataan tersebut, sehingga tidak terjadi kesalahan interpretasi.
Jangan lupa lakukan sitasi !
Sitasi adalah proses pengakuan dan pencatatan terhadap sumber literatur yang digunakan. Dalam setiap pernyataan yang telah diparaphrasing yang bersumber dari literatur harus disitasi dengan format yang tepat. Terdapat beberapa format yang umum digunakan, seperti Format (Penulis, Tahun), atau format [angka]. Dalam penulisan skripsi, thesis ataupun disertasi biasanya menggunakan format (Penulis, Tahun).
Gunakan pengaturan literatur atau referensi otomatis
Software pengaturan literatur atau referensi otomatis telah tersedia luas dan tidak berbayar. Software- sofware seperti Mendeley atau EndNote dapat memudahkan kita untuk mengatur sitasi dan daftar pustaka dan meminimalisir kesalahan. Software-software ini terhubung pada Microsoft Word dan Google Scholar secara otomatis sehingga proses update sitasi dapat dilakukan dengan efisien.
Dalam penulisan tinjauan pustaka sebaiknya terdapat benang merah antara satu subbab dengan subbab selanjutnya. Hal ini bertujuan agar pembaca dapat memahami dan melihat hubungan yang jelas antara apa yang kita kembangkan dengan pemaparan tinjauan pustaka. Karena pada dasarnya tinjauan pustaka adalah bagian penting dalam suatu tulisan ilmiah yang memberikan justifikasi dan mendukung metodologi, hasil dan simpulan dari penelitian ataupun metode penyelesaian masalah yang kita kembangkan.