Beberapa Kesalahan Mahasiswa Saat Mengerjakan Skripsi

Kesalahan Mahasiswa Saat Membuat Skripsi: Skripsi merupakan salah satu karya ilmiah yang harus dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana. Tentu dalam prosesnya melalui perjalanan yang tidak mudah. Berikut merupakan beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat proses pembuatan skripsi.



Ketidakjelasan latar belakang penelitian yang akan diteliti. Isu merupakan langkah awal yang harus sudah ditetapkan sebelum melakukan penelitian. Isu seharusnya singkat, jelas, padat, dan mudah dipahami. Isu harus didukung oleh temuan fakta dan data awal. Isu harus menjelaskan tentang permasalahan, peluang, dan fenomena yang diuji. Faktanya, banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau latar belakang) berlembar-lembar, tetapi sama sekali sulit sekali ditemukan point inti dari permasalahan yang diangkat. Terkadang pembahasan yang melebar yang tidak fokus pada permasalahan atau isu yang diangkat. Inilah kesalahan awal yang sering dilakukan mahasiswa saat menyusun skripsi.

Tujuan Penelitian. Banyak mahasiwa yang tidak keliru mengenai tujuan penulisan skripsi. Tidak jarang mahasiswa menulis tujuan penelitian adalah “sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan”. Tentu hal ini adalah kesalahan fatal. Tujuan riset adalah menguji, mengobservasi, atau meneliti fenomena dan permasalahan yang terjadi, bukan untuk mendapatkan gelar S1. Singkatnya adalah tujuan penelitian adalah untuk menjawab rumusan masalah yang ditetapkan.

Bab I merupakan bagian terpenting. Banyak mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah bagian pengujian hipotesis. Banyak mahasiswa yang menderita sindrom ketakutan jika nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak. Padahal, menurut saya, bagian terpenting skripsi adalah Bab I. Logikanya, kalau isu, motivasi, tujuan, dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runtut, biasanya bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya.

Padding. Hal ini adalah fenomena yang sangat sering terjadi. Banyak mahasiswa yang menuliskan terlalu banyak sumber acuan dalam daftar pustaka, walaupun sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan hanya menggunakan satu-dua sumber saja. Singkatnya banyak sumber-sumber yang tidak perlu untuk ditambahkan yang dijadikan sumber sehingga pembahasan melebar dan tidak fokus pada isu dan variabel yang diteliti. Sebaliknya, banyak juga mahasiswa yang menggunakan beragam acuan dalam skripsinya, tetapi namun saat ditelusur ternyata tidak ditemukan dalam daftar acuan. Untuk menghindari ini mahasiswa sebaiknya menggunakan menu reference otomatis yang ada di micrasoft word atau menggunakan software yang dapat membantu membuar daftar pustaka otomatis untuk menghindari kesalahan penuisan daftar pustaka dan menghindari sumber yang terlewat atau tidak tercatat.

Joint Hypotheses. Pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang diuji dan metode yang digunakan. Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu bahwa fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk diuji. Begitu pula dengan metode yang digunakan, haruslah metode yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kalau keduanya terpenuhi, yakinlah bahwa skripsi Anda akan outstanding. Sebaliknya, kalau Anda gagal memenuhi salah satu (atau keduanya), bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan. 

Keterbatasan & Kemalasan. Mahasiswa sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan riset”. Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi (atau tidak dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada. Bukan karena kemalasan periset, ketiadaan dana, atau sempitnya waktu.

Kontribusi Riset. Ini penting (terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau dibiayai dengan dana pihak sponsor. Kontribusi riset selayaknya dijelaskan dengan lugas dan gamblang, termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan manfaat dari penelitian ini, apa korelasinya dengan penelitian yang sedang dilakukan, dan seterusnya. Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan berujung pada kegagalan mendapatkan dana sponsor.

Kemudian kesalahan mahasiswa saat membuat skripsi yang lain adalah tidak menguasai aplikasi  Microsoft word atau sejenisnya. Banyak mahasiswa tidak menguasai penggunaan word. termasuk hal-hal sederhana seperti mengatur margin kertas atau penomoran halaman. Dampaknya adalah format tulisan mahasiswa tidak sesuai dengan sistematika yang diwajibkan oleh perguruan tinggi.

Kesalahan ketik pada tulisan. Hal ini akan sering sekali ditemui. untuk itu mahasiswa harus rajin recheck tulisan. Kesalahan penulisan huruf, double space, lupa tanda baca dan lain sebagainya. Ini perlu ketelitian yang lebih agar tulisan bisa ditulis dengan rapi.

Semoga Bermanfaat!