Pengujian Hipotesis Komparatif Dua Sample Berkolerasi (Penelitian Kuantitatif) Bag 2
Table of Contents
Penelitian Kuantitatif - pada bahasan sebelumnya telah dijelaskan hal mengenai pengujian hipotesis komparatif dua sample. kali ini akan dijelaskan mengenai pengujian Hipotesis Komparatif dua sample berkolerasi (Untuk statistik Parametris, untuk nonparametris akan dibahas pada artikel selanjutnya)
Pengujian dua sample berkolerasi statistik parametrik
Statistik parametrik yg digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah menggunakan t-test
Rumus t-test:
Keterangan
Contoh Pengujian Hipotesis
Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan produktivitas kerja pegawai sebelum dan sesudah diberi kendaraan dinas. Berdasarkan 25 sampel pegawai yang dipilih secara random dapat diketahui bahwa produktvitas pegawai sebelun dan sesudah diberi kendaraan dinas adalah seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini.
H0 : tidak terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara sebelum dan sesudah mendapat kendaraan dinas.
Ha : terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara sebelum dan sesudah mendapat kendaraan dinas
Dari data di atas diperoleh:
setelah dimasukan ke dalam rumus maka didapat hitung t = -4,952
Harga t tersebut kemudian dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 = 48.
Dengan dk = 48 dan taraf kesalahan ditetapkan 5% maka t tabel = 2,013.
Kriteria uji dua pihak:
t hitung = -4,952 dan t tabel = -2,011. artinya -4,952<-2,011 sehingga H0 diterima Ha sitolak.
Kesimpulan: terdapat perbedaan secara signifikan, nilai produktivitas kerja pegawai sebelum diberi kendaraan dinas dan sesudah diberi kendaraan dinas.
Harga t tersebut kemudian dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 = 48.
Dengan dk = 48 dan taraf kesalahan ditetapkan 5% maka t tabel = 2,013.
Kriteria uji dua pihak:
t hitung = -4,952 dan t tabel = -2,011. artinya -4,952<-2,011 sehingga H0 diterima Ha sitolak.
Kesimpulan: terdapat perbedaan secara signifikan, nilai produktivitas kerja pegawai sebelum diberi kendaraan dinas dan sesudah diberi kendaraan dinas.