Konsep Dasar Pengajuan Hipotesis
Table of Contents
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita menjumpai banyak hal yang dapat kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus terlebih dahulu diolah menjadi sebuah data yang mudah di baca dan di analisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pengolahan data. Untuk memperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian ‘ . penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langkah-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum dilakukan penelitian, biasanya kita akan memper- kirakan terlebih dahulu ( menduga-duga ) apa yang akan kita teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara ini yang disebut Hipotesa.
- Hipotesa Statistik : suatu pernyataan atau perkiraan mengenai satu atau lebih populasi
- Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis.
- Kebenaran ( benar atau salahnya ) suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti, kecuali kita memeriksa seluruh populasi ( memerik seluruh populasi apakah mungkin ?)
- Lalu apa yang harus kita lakukan, jika tidak mungkin untuk memeriksa seluruh populasi untuk memastikan kebenaran suatu hipotesis ?
- Maka Kita dapat mengambil sampel secara acak dengan beberapa teknik sampling dan dengan menggunakan informasi tersebut ( atau bukti ) dari sampel itu untuk menerima atau menolak suatu hipotesis.
A. Pengertian Pengujian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa yunani yang mempunyai dua arti kata yaitu kata “hupo” berarti lemah atau kurang atau dibawah (sementara) dan “thesis” berarti (pernyataan atau teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti.). Jadi, hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara.. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis sebagai perkiraan terhadap hubungan antara dua buah variable atau lebih. Sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau perkiraan (dugaan) sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.
Hipotesis statistik adalah suatu pernyataan atau perkiraan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistic dapat berbentuk suatu variable seperti Binomial, Poisson, dan Normal atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku dan proporsi. Hipotesis statistik akan diterima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan ditolak jika terjadi penyangkalan ( penyanggahan dari pernyataan tersebut .
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah kita menerima atau menolak suatu hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesa, keputusan yang dibuat itu mengandung ketidakpastian, artinya keputusan itu bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan resiko. Besar kecilnya resiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Pengujian hipotesis merupakan bagian terpenting dari statistic inferensi ( statistic induktif ), karena berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.
B. Bentuk-Bentuk Hipotesis
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah perkiraan tentang nilai suatu variable mandiri. Tidak membuat perbandingan atau hubungan. Sebagai contoh bila rumusan masalah penelitian sebagai berikut ini, maka hipotesis (jawaban sementara) yang dirumuskan adalah hipotesis deskriptif. Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (H1) selalu berpasangan, bila salah satu ditolak, maka yang lain diterima sehingga dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau H0 ditolak pasti H1 diterima.
Contoh : Seorang dokter mengatakan bahwa lebih 60% pasien kanker adalah karena merokok.
H0: µ ≥ 0.60
H1: µ < 0.60
2. Hipotesis Komparatif
Pengertian Hipotesis Komparatif adalah dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih. Hipotesis komparatif merupakan salah satu dari macam macam hipotesis. Dalam hal komparasi ini terdapat beberapa macam, yaitu :
(1) Komparasi berpasangan (related) dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel (k sampel).
(2) Komparasi independen dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel (k sampel).
Contoh :
Sampel Berpasangan, komparatif dua sampel
Sampel Berpasangan, komparatif dua sampel
Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada iklan.
Ha : Terdapat berbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada iklan
Ha : Terdapat berbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada iklan
Sampel Independen, komparatif tiga sampel
Ho : Tidak terdapa perbedaan antara birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.
Ha : Terdapa perbedaan antara birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.
Ha : Terdapa perbedaan antara birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan perkiraan tentang hubungan antara dua variable atau lebih. Contoh rumusan masalahnya adalah “apakah ada hubungan antara gaya hidup dengan kesuksesan?”. Rumus dan hipotesis nolnya adalah: Tidak ada hubungan antara gaya gaya hidup dengan kesuksesan. Hipotesis statistiknya adalah:
H0 : ρ = 0
H1 : ρ ≠ 0
H0 : ρ = 0
H1 : ρ ≠ 0