Tips Menghadapi Masalah Saat Mengerjakan Skripsi

Masa penyusunan skripsi merupakan masa terberat dalam dunia perkuliahan karena pada saat itu mahasiswa sedang diuji kesabaran, ketekunan, dan sekaligus wawasan dalam berpikir dan pemaparan. Ujiannya bukan hanya berbentuk perasaan, tapi juga materi. Banyak perjuangan yang harus dilakukan selama menyusun sebuah skripsi. Tapi, apa boleh buat? Hadapi skripsi!!


Masalah yang sering dihadapi dalam membuat skripsi ada banyak. namun kita bagi saja menjadi dua. Masalah eksternal dan msalah internal. Masalah eksternal lebih kepada faktor luar yang mempengaruhi penyusunan skripsi kita yang membuat kita merasa begitu merangkak dengan jarak tempuh 30 Kilometer dalam melaksanakan penyusunan skripsi. 

Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi masalah penyusunan skripsi adalah faktor internal. Faktor tersebut lebih kepada faktor dari dalam diri kita sendiri yang membuat kita merasa begitu malas, begitu frustasi, begitu kesal, dan akhirnya meninggalkan skripsi untuk menenangkan diri dan atau bisa disebut ‘lari’.

Faktor eksternal


dari masalah sepele sampai terekstrim dalam menyusun skripsi

Dosen rese

Bersyukurlah buat kamu yang mendapatkan dosen pembimbing super baik dan toleran. Bisanya mereka tidak terlalu ketat dalm penyusunan. Namun, jangan merasa aman dulu. Kalau dapat dosen pembimbing yang masa bodoh dengan skripsi kita, habislah kita saat sidang nanti.

Biasanya dosen lainnya akan membabad penulisan skripsi kita. Terlebih jika penyusunan skripsinya amburadul karena kurang koreksi.

Dosen yang rese ada beberapa macam : ada yang susah ditemui, ada yang minta dibawain ini itu, ada yang rewel banget sampe ngulang 10 kali revisi dan engga berhasil-berhasil, dan ada juga yang bisa ditemui, tidak terlalu rewel, namun rumahnya jauh dan mengeluarkan ongkos cukup banyak. nasib.. nasib... sabar ya, Bro! Ingat tetap Semangat ya!

Biaya

Kalo sekedar biaya sih sebenernya engga terlalu masalah kalo dosennya baik, skripsinya jaminan bagus, mulus, dan cepet wisuda. Tapi, Bro, hadapi skripsi sama dengan hadapi kenyataan. Udah biaya yang dikeluarkan mahal, skripsi tak semulus yang dibayangkan.

Biaya sering keluar biasanya buat : nge-print skripsi revisi. Kadang kalau nemu dosen rewel, ngulang revisi dan ngeprin sampe beberapa kali. Ngenes banget kan?

Belum lagi masalah biaya lainnya seperti transportasi karena bolak balik bimbingan, ngasih ini-itu, dan tentunya kalau orang yang skripsinya.. ehmm.. maaf, bukan hasil sendiri, biayanya juga jauh lebih mahal.

Tidak punya komputer dan printer

Nah, ini di yang paling mempengaruhi semua aspek di atas. Ketika kita dapt dosen yang baik dan care, mampu ngebiayain skripsi karena alhamdulillah ‘ada’, tinggal satu yang mempengaruhi semuanya. Faktor alat pendukung seperti komputer dan printer.

Sumpah, bikin skripsi tanpa dua alat itu ribet. Kenapa? Karena ngetik di warnet berlama-lama bikin dompet kekuras banyak. bayangkan saja, 1 jam = Rp 3000, kemudian untuk membuat satu bab kamu butuh 5 jam. Berarti 5 x Rp 3000 = Rp 15.000.
Dalam satu buku skripsi ada 5 bab, belum lag lampiran. Berarti anggaplah Rp 15.000 x 5 = Rp 75.000.

Itu jika satu kali mengajukan per bab-nya mulus. Bagaimana jika satu bab direvisi sepulu kali?

Itu jika menulis skripsi di warnet. Bagaimana jika menulis skripsi, laptopnya dapat minjem. Terus yang punya nagih pengen make juga? Engga enak kan kalau terus-terusan minjem?

Bagaimana dengan printer? Ngantri di tempat print bersama orang-orang yang sedang nyusun skripsi juga butuh waktu berlama-lama. ngantriii banget sampai kita hopeless namun engga mungkin pindah ke tempat lain karena di situ ngeprintnya paling murah.

Flashdisk kena virus

Nah, ini dia masalah nyusun skripsi yang bikin galau. Kalau kamu termasuk orang yang sering nyimpen file di fleshdisk karena minjem komputer orang atau engga suka bawa laptop. Maka masalah ini bisa jadi masalah besar ketika kita hendak mengedit, hendak print skripsi yang sudah diedit, dan hendak menyerahkan file untuk di-burning setelah menyelesaikan skripsi yang udah ACC.

Tiba-tiba dan kebetulan

Kata tiba-tiba ini bukannya tidak mengandung makna. Pun bukan memiliki makna yang sederhana. Kata tiba-tiba ini bisa mengindikasi adanya masalah super berat yang bikin perjalanan skripsi kita engga mulus semulus paha cherrybelle. Loh, kenapa?

Masalahnya kata tiba-tiba ini bisa digabungkan dengan kata lain, misalnya tiba-tiba komputer rusak, tiba-tiba disuruh ke sana ke mari dan sibuk, kebetulan mau print ternyata di tempat print ada banyak orang sedang ngantri mau print juga.


Faktor internal

masalah dari daam diri sendiri yang bikin skripsi lama selesai

Malas

Satu kata yang menggagalkan acara bahagia wisuda kita adalah rasa malas untuk menyelesaikan skripsi. Rasa malas biasanya terjadi kibat menganggap remeh pada pekerjaan. Namun ada juga yang justru karena sudah merasa frustasi karena susah dapat ACC dosen.

Jika kita berhasil di bidang alat, dosennya kece badai dan baik hati, temen-temen yang mendukung, namun rasa malas meraja, maka sudahlah. Segera ucapkan selamat tinggal pada skripsimu.

Rasa malas bisa timbul karena menyepelekan tugas dan atau karena sudah merasa hopeless karena gagal. Rasa malas bisa jadi membuat kita gagal pada akhirnya.

Lupa

Kata lupa seolah mendarah daging di pikiran kita.
”Aduh lupa engga bawa fleshdisk.”
“Aduh lupa yang ini belum keedit.”
“Aduh lupa referensinya.”
“Aduh lupa ini.. aduh lupa itu..”
“Aduh maaf pak, lupa.”
Dan kata lupa menjadi alasan berbagai kekhilapan kita.

Terlalu banyak alasan

Ketika akan menyelesaikan skripsi selalu mencari alasan seperti ku mau mkan dulu, seteleah itu mau nonton tv dulu, atau ah mau tidur dulu sebentar. Kdang kita juga disibukkan dengan alasan aku sudah terlalu stress dan aku butuh istirahat. Padahal sebelumnya sudah istirahat dan belum mengerjakan apapun.

Atau alasan, ah nanti besok saja mengerjakannya, Ah nanti saja masih banyak waktu, dan atau alasan lainnya yang membuatmu memiliki alasn untuk berhenti.

Semua masalah dalam menghadapi skripsi tidak akan serumit itu jika diawali dengan niat yang kuat untuk segera menyelesaikannya. Ada beberapa saran yang bisa jadi solusi dalam menghadapi masalah penyusunan skripsi :

  1. Kuatkan tekat untuk segera menyelesaikan skripsi dan ingatlah mimpi untuk cepat wisuda.
  2. Buatlah moto : Tak punya waktu untuk menyia-nyiakan waktu.
  3. Buatlah janji dengan dosen jauh-jauh hari agar tidak di PHP dosen dan sebagai persiapan kita untuk menemuinya.
  4. Setelah bimbingan dan harus ada yang direvisi, segera revisi jangan ditunda karena bisa jadi lupa.
  5. Persiapkan barang dan atau apapun sebelum menemui dosen. Pastikan skripsimu lengkap.
  6. Bawa laptop ke mana pun sehingga jika ada revisi bisa langsung diselesaikan di tempat dan langsung di print agar tidak ada yang lupa.
  7. Kalau tidak punya laptop, sewa saja laptop atau beli laptop second. Kalau tidak bisa, datang ke warnet dan beli paket yang kuotanya banyak dan tentunya diskonnya besar. Biasanya jam malam harga ngenet murah.
Kenali masalah skripsimu, hadapi, dan jalani dengan semangat. Hadapi skripsimu dengan tekad yang kuat untuk segera wisuda dan segera membalas kebaikan orang tua yang sudah sudi menyekolahkan kita sampai perguruan tinggi.