Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Merumuskan Judul Penelitian atau Judul Skripsi Dengan Baik dan Benar

Judul merupakan hal pertama yang akan dibaca oleh pembaca. Banyak mahasiswa yang menanyakan perbedaan antara judul skripsi S1, tesis S2 dan Disertasi S3. Jawaban dari pertanyaan ini bermacam-macam, namun yang paling penting dipahami adalah semakin tinggi jenjang pendidikan tinggi maka penelitian dituntut untuk memberikan sumbangsi lebih tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan kemaslahatan masyarakat umum. Meskipun banyak rumusan masalah yang dicantumkan, metodelogi yang begitu sulit belum tentu dikatakan berbobot apabila penelitian yang diambil tidak bermanfaat sama sekali bagi masyarakat atau sumbangsi terhadap ilmu pengetahuan. begitupun sebaliknya meskipun penelitian kelihatan singkat dan ringkas, tetapi didalamnya mengandung segudang informasi penting dan bermanfaat jika diterapakan maka penelitian tersebut dapat dikatakan bagus.


Banyak orang berpendapat bahwa judul penelitian atau judul skripsi harus ditulis selengkap mungkin sega dengan membaca judul tersebut dapat diketahui kehendak peneliti akan bagaimana. sebaliknya adapula orang yang berpendapat bahwa sebaiknya judul penelitian atau judul skripsi dibuat sesingkat mungkin sehingga pembaca tertarik lebih lanjut untuk membaca bagian-bagian berikutnya.

Menurut Arikunto judul penelitan yang baik sebaiknya menyangkup hal-hal berikut  ini ;
  1. Sifat dan jenis penelitian
  2. Objek yang diteliti
  3. Subjek penelitian
  4. Lokasi/daerah penelitian
  5. Tahun/waktu terjadinya peristiwa
Berikut ini merupakan beberapa contoh judul penelitian yang dicontohkan di dalam buku karya Arikunto dengan judul "Prosedur Penelitian Dengan Pendekatan Praktik"

Contoh Judul Skripsi:

"Studi Komparasi Antara Metode Induktif dan Metode Deduktif Untuk Menghafal Ilmu-ilmu Pasti Pelajar SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2018"

Studi Komparasi (Sifat atau jenis problema)
Metode Induktif dan deduktif (Objek Penelitian)
Pelajar SMA (Subjek Penelitian)
Daerah Istimewa Yogyakarta (Lokasi Penelitian)

Dari contoh judul diatas maka perlu ada penegasan kembali di dalam pendahuluan, laporan penelitian dan tentu saja pada waktu penyusunan desai penelitian.

Contoh Lain Judul Tesis
"Kesiapan Kabupaten Tulangbawang Dalam Menyongsong Otonomi Daerah Bidang Pendidikan"

Jika dicermati dari judul di atas, penetian tersebut hanya terdapat satu variabel yaitu kesiapan menyongsong otonomi daerah. variabel yang muncul sebetulnya akan banyak mencakup dimensi cukup banyak. Pendidikan dalam otonomi daerah mengandung makna antara lain sebagai berikut :
  • Subsidi biaya pendidikan dari pemerintah pusat dikurangi cukup banyak sehingga sekolah dituntut untuk mampu mengupayakan biaya sendiri bersama masyarakat sekitar. dengan kata lain sekolah harus mampu mandiri
  •  Adanya penyatuan visi antara sekolah dengan masyarakat lingkungan tentang sekolah yang bertugas menyelenggarakan pendidikan. dengan demikian diharapkan kepedulian tinggidari masyarakat, yang terdiri dari orang tua, tokoh masyarakat dan pejabat setempat agar tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif.
  • Sebagai penyatuan dari visi tersebut, untuk menyelenggarakan suatu proses pembelajaran yang efektif, dituntut dari kedua belah pihak, baik sekolah maupun masyarakat untuk berkolaborasi memikirkan kemajuan sekolah dan mewujudkan dalam tindakan aktual. dengan kata lain, dengan menyelenggarakan kegiatan sekolah tersebut bukan hanya sekolah yang aktif berfikir tetapi juga masyarakat.
  • Kemampuan sekolah bertindak proaktif untuk selalu membuka wawasan mengadakan evaluasi diri secara terus menerus dalam rangka mengembangkan diri. Kemampuan semacam ini tidak dapat muncul sendiri tanpa ada upaya aktif, baik berasal dari dalam maupun dari luar, jika memang dipertimbangkan tidak adanya kemampuan yang tumbuh dari dalam untuk berlatih atau menambah kemampuan yang dimaksud.
  • Adanya semangat yang tinggi dari setiap warga sekolah mulai dari pimpinan sekolah, guru, siswa, dan para karyawan yang aktif sesuai dengan fungsi masing-masing. dari harapan yang dirumuskan dari visi sekolah, masing-masig warga harus mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan fungsinya.
Melalui contoh judul tersebut di atas dapat diketahui bahwa meskipun secara sepintas hanya satu variabel yang disebutkan secara eksplisit dalam judul, tetapi ternyata sekurang-kurangnya sudah ada lima hal yang dapat dipermasalahkan. Data yang terkumpul mengenai kelima permasalahan tersebut di atas apabila dilakukan dengan cermat dan sungguh-sungguh, sudah dapat memberikan informasi yang sangat komplek. Kemanfaatan dari informasi yang diperoleh sudah cukup memberikan andil yang besar bagi keterlaksanaan manajemen berbasis sekolah bagi sekolah-sekolah sampel dan dapat diterapkan pada sekolah-sekolah yang memili kondisi sama.