Perjalanan Skripsi : Sejarah Singkat dan Perbedaan dengan Penelitian Lainnya
Jika hal yang paling menjengkelkan bagi para pelajar adalah Tugas PR, tentu hal serupa bagi mahasiswa adalah Skripsi. Sebenarnya, apa sih skripsi ? Dari mana sih asal mula budaya skripsi ini ? Kenapa sih Mahasiswa wajib bikin penelitian dan nulis laporannya ? Inilah beberapa pertanyaan yang masih terngiang-ngiang di otak mahasiswa semester terakhir ini.
Jika kalian merupakan mahasiswa S-1, pastinya diwajibkan untuk menulis penelitian skripsi sebagai syarat tanda kelulusan perkuliahan anda di akhir masa studi. Singkatnya, skripsi adalah sebuah karya tulis berbasis penelitian yang diambil dari referensi perpustakan dan hasil laporan dari lapangan. Untuk memahami tentang alasan mahasiswa S-1 umumnya diwajibkan melakukan penelitian skripsi, bermula dari perjalanan sejarah ini.
Pada Abad Pertengahan Eropa, apabila seseorang ingin bergabung ke asosiasi kelas pekerja, maka harus dibuktikan keahliannya dengan menghasilkan sebuah karya, yang dijuluki sebagai masterpiece. Karya ini dikoreksi dan diperiksa oleh beberapa pengurus asosiasi, jika dinyatakan lulus maka orang tersebut berhak mendapatkan gelar Master (ahli) di bidangnya, sekaligus diterima menjadi bagian asosiasi tersebut.
Ketika Perguruan Tinggi mulai menjalar ke seluruh Eropa, para petinggi instansi mengadopsi praktik ini sebagai syarat seorang mahasiswa yang ingin mendapat gelar Master atau Doctor. Seorang yang bersangkutan harus membuktikan dirinya terlebih dahulu dengan membuat penelitian ilmiah dengan baik dan benar.
Pada intinya, tesis atau disertasi di instansi perguruan tinggi setara dengan masterpiece-nya para pekerja di Abad Pertengahan sebagai tanda bukti keahlian mereka di bidangnya masing-masing. Terus, untuk apa mahasiswa membuat skripsi ? Sebagai berikut, inilah tujuan dan manfaat yang dicapai jika para mahasiswa diwajibkan membuat skripsi, di antara lain.
- Memberikan dorongan untuk melakukan penelitian secara mandiri dan perkembangan yang diperlukan untuk karir masa depan nanti.
- Dapat menjelaskan cara atau metode yang digunakan sebagai pembuktian kemampuan orang yang bersangkutan.
- Mampu meneliti dan berkomunikasi secara profesional.
- Untuk meningkatkan keahlian umum di bidangnya tertentu.
Sebagai berikut, pandangan The Australian Vice-Chancellor's Committee's Academic Standards Panel: Economics (Panel Standar Akademik dari Komisi Rektor Australia di bidang Ekonomi) mengenai manfaat pokok adanya penulisan skripsi di program S-1 (Honours). Untuk keperluan penulisan artikel ini, penulis telah melakukan beberapa penyesuaian agar lebih berlaku umum.
- Alumni Program S-1 (Honours) merupakan sebuah kelompok elit yang sebagian besar dari mereka akan memasuki dunia kerja profesional yang mandiri. Dengan demikian, kesempatan untuk melakukan penelitian mandiri dalam jangka waktu yang cukup panjang dengan memperoleh bantuan pembimbing merupakan suatu pemagangan yang mungkin akan bermanfaat bagi studi lanjut dan pekerjaan mereka di masa depan.
- Skripsi, karena besar dan kualitas kemandirian pekerjaan yang diperlukan, serta adanya pembimbingan dosen, itulah yang membedakan antara tahun honours 1 (tahun keempat) dengan tahun-tahun sebelumnya.
- Skripsi memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memadukan berbagai aspek bidang studi yang telah mereka pelajari dalam tahun-tahun sebelumnya sebagai mata kuliah yang terpisah-pisah.
- Skripsi merupakan alat penilaian yang amat bagus karena dapat memberikan lingkungan, yang di mana sifat-sifat unggul dari para lulusan kelompok ranking teratas dapat ditunjukkan, yaitu keorisinilan, penguasaan bidang studi dan suatu rasa bagaimana menggunakannya, serta kreativitas. Akan jauh lebih sulit untuk mendeteksi adanya sifat-sifat itu melalui ujian atau karya tulis pendek.
- Skripsi mengembangkan dan menguji kemampuan mahasiswa untuk mengorganisir dan melaksanakan penelitian yang memerlukan waktu panjang dan menyajikan hasil penelitian yang rumit itu dengan baik.
- Skripsi adalah satu-satunya bagian dari tahun honours (tahun keempat) yang dapat mereka katakan sebagai karya penting mereka sendiri. Mahasiswa cenderung tidak menganggap transkrip nilai mata kuliah mereka seperti ini.
Apa Bedanya Skripsi dengan Tesis dan Disertasi ?
Ketiganya punya satu persamaan yaitu karya tulis berbasis penelitian, atau karyanya tersebut berupa laporan atas penelitian yang telah dilakukan mahasiswa dengan bantuan pembimbing. Karena merupakan laporan penelitian, maka ketiganya mengikuti format laporan yang sama.
Dari tiga jenis penelitian di atas, ada perbedaannya masing-masing yang terletak pada kedalaman penelitian, manfaat, tujuan, dan jenjang dalam pemberian tugas tersebut. Penjelasannya selengkapnya, sebagai berikut.
- Skripsi dijadikan syarat kelulusan di program S-1 (Sarjana), sebagai ajang kesempatan mahasiswa dalam mempraktekan langkah-langkah pendekatan ilmiah untuk keilmuan dan pelaporan tertulis. Di sisi lain, skripsi itu biasanya tidak mendapat tuntutan untuk membuat sintesis baru atau penemuan yang baru.
- Tesis dijadikan syarat kelulusan di program S-2 (Magister), sebagai ajang kesempatan mahasiswa untuk membuktikan bahwa orang yang bersangkutan dapat membuat sintesis baru atau penerapan pengetahuan yang telah ada, dan dibuat dalam pelaporan tertulis.
- Disertasi dijadikan syarat kelulusan di program S-3 (Doctor), sebagai ajang kesempatan mahasiswa untuk membuktikan bahwa yang bersangkutan telah memahami perkembangan muktahir keilmuan ilmiah di bidang tertentu dan menyumbangkannya melalui penemuan baru yang asli dan dilaporkan secara tertulis.
Notes : Di beberapa perguruan tinggi luar negeri, hanya bagi para mahasiswa yang memenuhi kriteria nilai bagus atau ranking terbaik sajalah yang diperbolehkan untuk mengambil program sarjana dan menulis skripsi.
Muhammad Faisal Salim - Universitas AMIKOM Yogyakarta