Yuk Simak Mengapa Mahasiswa Harus Bisa Menulis Karya Ilmiah?

Table of Contents

Sebagai seorang mahasiswa tentunya kita tidak asing lagi dengan kegiatan tulis menulis. Sering kali kita mendapatkan tugas untuk membuat sebuah karya ilmiah, makalah dan lain-lain, terutama saat penyusunan skripsi atau tugas akhir sebagai syarat kelulusan kita. Tidak hanya dosen yang perlu melakukan penulisan karya ilmiah untuk selanjutnya dipublikasikan, seorang mahasiswa pada umumnya juga diwajibkan membuat sebuah karya ilmiah untuk dipublikasikan, terutama dalam pembuatan skripsi. Hal ini guna untuk meningkatkan kualitas institusi, mendorong produktivitas dosen dan mahasiswa serta tujuan lainnya. 

Menurut Sudjiman dan Sugono (1991) karya ilmiah merupakan karya tulis dengan penyusunan berdasarkan kajian ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya dalam bentuk tulisan yang berisi tentang gagasan penulis, hasil pengamatan, dan lain-lain dalam bidang keilmuan tertentu yang disusun secara sistematis dan ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Dalam pembuatan karya ilmiah, tidak bisa dibuat dengan cara yang asal tulis saja. Diperlukan adanya riset mendalam tentang fakta-fakta yang ada dengan tujuan memperkuat hasil tulisan kita. Hal ini sejalan dengan fungsi dari karya ilmiah itu sendiri yaitu sebagai alat berargumentasi atau sarana penyampaian pesan tentang suatu hal.

Kewajiban dalam membuat karya ilmiah atau kegiatan penelitian lain sering kali dianggap berat oleh mahasiswa, sehingga mereka merasa malas untuk melakukannya. Padahal terdapat beberapa manfaat penulisan karya ilmiah yang sangat berguna bagi diri kita sendiri terutama sebagai mahasiswa, yaitu :

1. Memperluas Ilmu Pengetahuan dan Wawasan yang Dimiliki

Ketika ingin membuat sebuah karya ilmiah tentunya kita harus mencari referensi-referensi atau rujukan yang berkaitan dengan topik yang ingin kita angkat. Proses pengumpulan fakta dan data dalam pembuatan karya ilmiah menuntut kita untuk banyak membaca sumber-sumber yang ada, baik berasal dari buku, jurnal dan lainnya. Dengan banyak membaca referensi baik dari buku maupun jurnal dapat menambah ilmu dan wawasan kita, selain itu juga dapat membuat kita terlatih dalam me-review jurnal-jurnal yang dibaca. Dengan membiasakan membaca berbagai sumber rujukan, secara tidak langsung melatih kita untuk dapat menyaring informasi dan memilahnya antara yang perlu dan tidak perlu dicantumkan dalam karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah yang kita tulis dapat dipublikasikan tentunya juga akan sangat bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan pembaca karya ilmiah yang kita susun.

2. Mengasah Kemampuan Argumentasi

Dalam sebuah karya ilmiah berisi sebuah fakta yang didasarkan pada penelitian, dalam hal ini mahasiswa juga dituntut untuk menyampaikan argumennya secara ilmiah dan berdasar dengan data yang ada. Setiap hal yang ingin disampaikan dalam sebuah karya ilmiah haruslah didasari dengan data ataupun sumber yang ada dan bukan asal menulis sesuai dengan keinginan kita, dengan begitu argumen yang kita sampaikan dapat dipertanggungjawabkan dan ditelusuri asalnya. Karena tujuan dari penelitian adalah untuk membuktikan hipotesa dan dapat menyimpulkan gagasannya sebagai suatu kenyataan yang dapat diterima oleh publik, sehingga dilarang untuk mengarang hasil dengan data yang keliru.

3. Pembiasaan Dengan Kegiatan Kepustakaan

Kegiatan penulisan sebuah karya ilmiah memerlukan banyak rujukan atau referensi, hal tersebut mendorong kita untuk banyak membaca buku, jurnal maupun sumber-sumber lain yang mendukung dan tentunya dapat juga membuat kita mengenal kegiatan kepustakaan. Karna proses penyusunan karya tulis ilmiah ini sendiri juga merupakan sebuah kegiatan kepustakaan. Dalam proses penyusunannya, mahasiswa diharuskan untuk lebih tekun dan teliti seperti menggali informasi secara mendalam, analisis data hingga menghindari adanya plagiarisme terhadap karya yang telah kita buat.

4. Sebagai Rujukan Penelitian Selanjutnya

Dengan membuat penelitian di bidang keilmuan tertentu. Hal tersebut dapat membuat karya yang telah kita buat dapat dijadikan sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam bidang ilmu yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa karya ilmiah yang kita tulis tidak hanya bermanfaat bagi kita sendiri namun juga bermanfaat bagi orang lain saat mereka membuat karya ilmiah dengan bidang yang sama dengan kita.

5. Berkontribusi Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Keinginan menulis sebuah karya ilmiah di kalangan mahasiswa masih menjadi hal yang sulit. Padahal mahasiswa memegang peran sebagai agen perubahan, tentunya dengan menulis sebuah karya ilmiah secara tidak langsung kita melestarikan budaya penelitian. Tanpa adanya penelitian atau publikasi ilmiah menyebabkan tidak berkembangnya ilmu pengetahuan. Proses pengembangan ilmu pengetahuan tersebut diperlukan untuk menyampaikan informasi yang ke depannya dapat digunakan sebagai rujukan bagi pengembangan bidang ilmu tertentu yang didapatkan melalui sebuah penelitian.

Pengetahuan dini terkait dengan karya tulis ilmiah akan sangat membantu kita untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya dan tentunya dapat memudahkan kita juga dalam penyusunan skripsi, karena kita sudah tidak asing dengan sebuah karya ilmiah terutama dalam proses pembuatannya. Ketika mengalami kesulitan dalam prosesnya, jangan ragu untuk bertanya dan meminta arahan dari dosen sebagai seseorang yang telah ahli dalam bidang penulisan karya ilmiah.


Oleh : Yuliana Puspitasari

Universitas Negeri Jakarta