5 Penghambat Skripsi Yang Harus Diwaspadai oleh Mahasiswa

Skripsi akhir-akhir ini menjadi momok menakutkan bagi sebagian kalangan mahasiswa akhir, apalagi tidak tau topik apa yang harus diteliti dan persiapan proses panjangnya yang pasti memakan waktu yang lama dan pemahaman yang ekstra.

Banyak sekali faktor hambatan yang turut serta merintangi orang-orang yang sedang mengerjakan skripsi. Disadari, banyak godaan berat yang harus diwanti-wanti oleh mahasiswa. Oleh karena itu, inilah 8 penghambat yang harus diwaspadai dari sekarang, sebagai berikut.

1. Kemalasan dan Menunda-Nunda

Kemalasan adalah musuh utama bagi umat manusia. Tidak hanya dalam mengerjakan skripsi saja, perbuatan buruk ini suka menular kepada orang-orang yang sedang belajar maupun bekerja. Kemalasan inilah yang menjadi faktor utama permasalahan di dunia yang harus dituntaskan oleh dirinya sendiri.

Tidak ada pilihan lain, kita harus bergerak ambil tindakan untuk bertekad menyelesaikan skripsi apapun godaannya. Tugas skripsi ini tidak mungkin mengerjakan tulisannya sendiri secara ajaib, tindakan kita terus ambil selangkah demi langkah sampai rampung bagaimanapun caranya.

Tanamkan dorongan motivasi besar pada diri kita untuk cepat lulus, dengan sering melihat kebahagiaan teman-teman kita yang telah diwisuda. Walau terkadang revisi rasanya memuakkan, tetapi kita berkewajiban untuk menyelesaikan skripsi tersebut tepat pada waktunya supaya tidak membayar biaya kuliah lagi yang memang terbilang tidak sedikit.

2. Topik Yang Dipilih Terlalu Berat dan Belum Matang

Banyak sekali mahasiswa tidak tahu topik apa yang harus diambil sebelum ambil SKS Skripsi, sehingga membuat mereka menjadi kewalahan atau kelabakan sendiri. Seharusnya, persiapan topik ini yang harus diambil sudah dipikirkan sejak lama minimal semester 4 atau 5, supaya tidak kaget apa yang perlu dimatangkan dari sekarang.

Belum lagi, topik yang ingin diteliti harus sesuai dengan keinginan dan kemampuan kita, terkadang permintaan dosen pembimbing yang di luar perkiraan juga menjadikan judul penelitian ini semakin berat, bahkan mungkin tidak ada penelitian yang lain selain ini. Disarankan, untuk menentukan topik dasar ini yang bisa dilakoni sekali disenangi, tentunya cara ini terasa mampu untuk melaksanakannya.

3. Sifat Dosen Pembimbing

Jika dua poin sebelumnya di atas berasal dari diri sendiri, kali ini faktor hambatan skripsi ini datang berasal dari eksternal. Yaps, siapa lagi kalau bukan dari Dosen Pembimbing. Sudah menjadi rahasia umum, dosen pembimbing kerap dikeluhkan oleh banyak mahasiswa karena tidak pernah mendapat tanggapan respon, sering menghilang, galak, arogan, punya kesibukan yang luar biasa padat sehingga susah sekali mahasiswa ini untuk mendapat bimbingan.

Walau demikian, tentu juga tidak semua dosen berperilaku buruk seperti kriteria di atas. Di sisi lain, masih banyak ditemukan dosen-dosen yang baik, supportif, dan bisa memaklumi kondisi apapun para mahasiswanya. Yang terpenting, apabila kita menjadi mahasiswa beruntung mendapatkan dosen

pembimbing seperti ini, jangan sampai disia-siakan karena mereka juga punya hak kesibukannya sendiri dan tanggung jawab dalam mengurus puluhan bahkan ratusan kepala mahasiswa lainnya.

4. Lika-Liku Kehidupan Asmara

Permasalahan percintaan, tidak bisa lepas kaitannya dengan hati dan perasaan. Terkadang, susah sekali untuk memahami keadaan dan sikap orang yang sedang patah hati atau bermasalah dalam percintaan mereka. Apalagi, salah satu teman di antara kita mungkin sudah termasuk kategori “Bucin” alias Budak Cinta. Sehingga, hal-hal yang di luar nalar dan logika pun masih ada saja yang terjadi dan dilakukan demi kebahagiaan pasangannya ini.

Pada intinya, permasalahan asmara ini sangatlah mengganggu dan tidak boleh dianggap remeh. Perkara hati yang terus mengguncang tentu akan mempengaruhi cara berpikir dan kefokusan seseorang, sehingga dia butuh waktu untuk merehatkan diri dalam waktu beberapa saat.

Tetapi jika sudah berlarut-larut dalam situasi ini, tentu bisa membuat keadaan skripsinya ini menjadi mangkrak, tetapi ada juga sebagian orang lain yang sedang putus cinta justru semakin bersemangat untuk cepat menyelesaikan skripsinya dan ingin membuktikan bisa lebih sukses di hadapan mantannya.

5. Bekerja

Tidak semua mahasiswa bernasib beruntung, adakalanya beberapa teman mahasiswa di antara kita yang masih bermasalah dengan keadaan ekonominya, sehingga tidak ada pilihan lain untuk membanting tulang dan membagi waktu kuliahnya demi menjalankan kehidupannya sehari-hari. Sudah jelas, posisi ini tentunya sangat mengganggu konsentrasi dalam penggarapan skripsi.

Bahkan, ada juga beberapa mahasiswa lainnya yang tidak bisa membagi waktunya dengan baik ataupun sudah terlena dengan gajinya yang diterima, sehingga mereka kehilangan motivasinya untuk mengerjakan skripsi dan berakhir terkena Drop Out. Tentunya, kita tidak mau berakhir sama dengan keadaan seperti ini kan.

Oleh karena itu, disarankan untuk mempelajari skill baru yang bisa diuangkan dan mencari pekerjaan baru yang tidak terlalu padat jam kerjanya. Bahkan, kalian mungkin bisa mengambil posisi sebagai pekerja lepas (freelance), syukur-syukur bisa dilakukan sistem bekerja dari rumah (Work From Home). Tentunya, cara ini akan berbalik menjadi nilai tambah buat kamu tanpa khawatir kehilangan jatah pengerjaan skripsinya dan sumber pendapatan dalam waktu bersamaan.

Inilah 5 Faktor Hambatan Skrispi bagi Mahasiswa yang harus diwaspadai. Semoga artikel di atas bisa membantu kamu terkait informasi yang sedang kamu cari, dan dapat menambah wawasan pengetahuan yang memenuhi asupanmu.


Oleh : Muhammad Faisal Salim – Universitas AMIKOM Yogyakarta