Penelitian Kualitatif, Pengertian, Tujuan dan Alasan Penggunaan

Terdapat dua metode penelitian yang digunakan para peneliti dalam lingkup ilmu sosial, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Di antara dua metode penelitian tersebut, metode kuantitatif merupakan metode yang lebih banyak digunakan, dibandingkan dengan metode kualitatif. Dengan kata lain, metode penelitian kuantitatif lebih populer dibandingkan dengan metode penelitian kualitatif.


Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya dan berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.

Penelitian kualitatif dikenal sejak tahun 1960-an dan sering disebut metode alternatif (alternative method). Metode ini tidak menggunakan pertanyaan yang rinci, tapi dimulai dengan yang umum tetapi kemudian meruncing dan mendetail. Metode kualitatif  memperlakukan partisipan sebagai subjek bukan objek sehingga partisipan menganggap dirinya berharga karena informasi dari mereka sangat bermanfaat.

Seiring dengan perkembangan jaman, khususnya dalam bidang akuntansi dan manajemen, mulai banyak peneliti yang menggunakan metode kualitatif dan hasil penelitiannya telah diterbitkan pada jurnal akuntansi dan manajemen yang bereputasi baik (Basri, 2014). Hal ini menunjukkan bahwa metode kualitatif mulai mendapatkan perhatian dari para peneliti.


Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Para Ahli

Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Kriyantono menyatakan bahwa, “Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.” Penelitian kualitatif menekankan pada kedalaman data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin dalam dan detail data yang didapatkan, maka semakin baik kualitas dari penelitian kualitatif ini.

Ali dan Yusof (2011) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah any investigation which does not make use of statistical procedures is called “qualitative” nowadays, as if this were a quality label in itself.

Menurut Creswell (2008) mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti gejala sentral tersebut, peneliti mewawancarai peserta penelitian atau partisipan dengan mengajukan pertanyaan yang umum dan agak luas. Informasi kemudian dikumpulkan yang berupa kata maupun teks. Kumpulan informasi tersebut kemudian dianalisis. Dari hasil analisis peneliti kemudian menjabarkan dengan penelitian-penelitian ilmuwan lain yang dibuat sebelumnya. Hasil akhir penelitian kualitatif dituangkan dalam bentuk laporan tertulis.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Perbedaannya dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori.

Moleong, setelah melakukan analisis dan penelitian terkait dengan definisi penelitian kualitatif kemudian membuat definisi sendiri sebagai sintesis dari pokok-pokok pengertian penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Tujuan Penelitian Kualitatif

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.

Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan, maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi besarnya responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih mengedepankan kedalaman data, bukan kuantitas data.

Beberapa poin penting yang perlu dipahami oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian kualitatif adalah :

  1. Penelitian kualitatif tidak terlalu fokus kepada angka atau nilai dalam pengukuran variabelnya.
  2. Penelitian kualitatif tidak melakukan suatu pengujian menggunakan metode statistic
  3. Bersifat elaborasi, peneliti diperbolehkan menggali informasi lebih dalam terhadap
  4. objek penelitian dengan tidak bergantung pada pengukuran numerik.
  5. Lebih tidak terstruktur disbanding penelitian kuantitaif.

Alasan Memilih Metode Kualitatif

Sale, et al. (2002) menyatakan bahwa penggunaan metode dipengaruhi oleh dan mewakili paradigma yang merefleksikan sudut pandang atas realitas. Lebih lanjut, Kasinath (2013) mengemukakan ada tiga alasan untuk menggunakan metode kualitatif, yaitu (a) pandangan peneliti terhadap fenomena di dunia (a researcher’s view of the world), (b) jenis pertanyaan penelitian (nature of the research question), dan (c) alasan praktis berhubungan dengan sifat metode kualitatif (practical reasons associated with the nature of qualitative methods).

Sementara itu, menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), pemilihan penggunaan metode kualitatif dalam hal tujuan penelitiannya adalah untuk memahami bagaimana suatu komunitas atau individu-individu dalam menerima isu tertentu. Dalam hal ini, sangat penting bagi peneliti yang menggunakan metode kualitatif untuk memastikan kualitas dari proses penelitian, sebab peneliti tersebut akan menginterpretasi data yang telah dikumpulkannya.

Metode kualitatif membantu ketersediaan diskripsi yang kaya atas fenomena. Kualitatif mendorong pemahaman atas substansi dari suatu peristiwa. Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak hanya untuk memenuhi keinginan peneliti untuk mendapatkan gambaran/penjelasan, tetapi juga membantu untuk mendapatkan penjelasan yang lebih dalam (Sofaer, 1999). Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif, peneliti perlu membekali dirinya dengan pengetahuan yang memadai terkait permasalahan yang akan ditelitinya.

Creswell (2007, p. 45-47) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian kualitatif yang baik, antara lain:

  • peneliti menggunakan prosedur mendapatkan data yang tepat.
  • Peneliti membatasi penelitian di dalam asumsi dan karakteristik dari pendekatan kualitatif.
  • Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitiannya.
  • Peneliti memulai penelitian dengan satu fokus.
  • Penelitian berisi metode yang rinci, pendekatan yang tepat dalam pengumpulan data, analisis data, dan penulisan laporan.
  • Peneliti menganalisis data menggunakan pemisahan analisis dalam beberapa level.
  • Peneliti menulis secara persuasif, sehingga pembaca dapat merasakan pengalaman yang sama.

Beberapa alasan mengapa penelitian kualitatif dilakukan :

1. Ketika peneliti menemukan kesulitan untuk menentukan pernyataan masalah atau tujuan penelitian yang spesifik.

Sebagai contoh : saat seorang peneliti ingin mengetahui pendapat atau respon masyarakat atas dibangunnya MRT di Jakarta, karena dirasa terlalu sulit untuk menyatakan permasalahan penelitian dan tujuan penelitian, maka bisa saja penelitian kualitatif dilakukan. Hal ini untuk mengakomodasi sulitnya menentukan pernyataan untuk permasalahn penelitian secara spesifik. Alternative yang dapat dilakukan adalah menyatakan permasalahan dari segi kualitas, misalnya tanggapan masyarakat, pendapat atau elaborasi nformasi lainnya.

2. Ketika saat menentukan tujuan penelitian dibutuhkan pemahaman yang lebih detail dan mendalam.

Peneltian kualitatif sangat cocok dilakukan saat kondisi ini. Karena sifatnya yang elaborative, penelitian kualitatif dapat dengan mudah membantu peneliti untuk menggali informasi yang lebih dalam terkait suatu topik pnelitian yang nantinya informasi yang didapatkan dapat digunakan untuk menentukan tujuan penelitian.

3. Ketika tujuan dari suatu penelitian adalah untuk mempelajari bagaimana fenomena terjadi dengan secara alami. Hal ini berkaitan dengan sifat penelitian kulaitatif yang elaboratif.

4. Ketika peneliti ingin mempelajari beberapa konteks penelitian yang saling berkaitan. untuk menjaga independensi dari hasil penelitian, penelitian kualitatif sangat berperan disini. Bisa jadi dengan menggunakan penelitian kuantitatif akan dihasilkan kesimpulan bahwa variabel yang memiliki depdensi dengan variabel lain tidak bisa dilakukan analisis. Sedangakn dengan menggunakan penelitian kualitatif, uji depdensi secara statistic tidak diperhatikan.

5. Ketika dibutuhkan suatu pendekatan yang lebih update.


Proses penelitian dengan pendekatan kualitatif

Penelitian kualitatif dimulai dengan ide yang dinyatakan dengan pertanyaan penelitian (research questions). Pertanyaan penelitian tersebut yang nantinya akan menentukan metode pengumpulan data dan bagaimana menganalisisnya. Metode kualitatif bersifat dinamis, artinya selalu terbuka untuk adanya perubahan, penambahan, dan penggantian selama proses analisisnya (Srivastava, A. & Thomson, S.B., 2009).

Dalam hal pengumpulan data, Gill et. al. (2008) mengemukakan terdapat beberapa macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup). Namun demikian, yang paling popular adalah menggunakan metode interview dan focus group discussion (FGD). Selanjutnya data yang berhasil dikumpulkan, dianalisis untuk dapat memahami dan mendapatkan kesimpulan dalam penelitian tersebut.

Untuk analisis data sendiri, terdapat empat permasalahan yang ditemui dalam menganalisis data (Li & Seal, 2007), yaitu:

  • not knowing where to begin analyzing a large amount of material or how to relate research questions to data.
  • ambiguous definition of coding categories
  • reporting or recording of data, often involving the omission of line numbers in transcripts or the names of speakers.
  • inaccurate or overinterpretation of data.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi permasalahan dalam analisis data, Li & Seal (2007) memberikan lima strategi dalam analisis data, yaitu:

  • connecting, was characterized by the need to establish a rigorous and valid connection between statements made by the researcher and the actual data.
  • Separating, was characterized by the need to separate participants’ categories (emic analysis) from researchers categories (etic analysis) and from the views of other authors.
  • Contrasting, was characterized by advice on adopting a systematic approach to identify regular features or differences across settings.
  • Quantifying, was characterized by advice about counting or establishing the size of selection of data needed to sustain arguments.
  • Deleting, was charactized by advice to get rid of irrelevant materials.