Merumuskan Hipotesis Penelitian

Table of Contents
Hipotesis adalah prediksi tentang fenomena. Dari beberapa pendapat ahli tentang pengertian hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis adalah: 


  • Jawaban sementara (tentative) terhadap masalah yang diajukan.
  • Telah memiliki kebenaran, tetapi baru merupakan kebenaran taraf teoritid atau kebenaran logis. 
  • Membutuhkan pembuktian atau pengujian.

Fungsi Hipotesis dalam Penelitian 

  1. Memberikan penjelasan sementara mengenai fenomena.
  2. Sebagai suatu pernyataan tentang hubungan yang langsung dapat diuji melalui penelitian.
  3. Menggambarkantujuan yang spesifik, sehingga peneliti mengetahui data yang diperlukan untuk menguji proposi. 
  4. Sebagai kerangka kerja untuk membuat kesimpulan.

Jenis-Jenis Hipotesis 

  1. Hipotesis kerja, atau disebut hipotesis alternatif, disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel V dan Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
  2. Hipotesis Nol (Null hypothesis) disingkat Ho. Hipotesis ini merupakan dugaan yang menyatakan hubungan dua variabel adalah jelas dan tidak memiliki perbedaan.
Kemudian, hipotesis dapat diklarifikasikan menjadi 2 macam: 
  1. Hipotesis deskriptif (descriptive hypothesis). Hipotesis ini merupakan pernyataan tentang keberadaan variabel tunggal.
  2. Hipotesis gabungan (relational hypothesis).  Merupakan pernyataan tentang hubungan dua variabel.hipotesis ini dapat diklarifikasikan kembali mejadi 2, yaitu:
  • Hipotesis korelasi, yaitu hipotesis yang mengatakan dua variabel menjadi bersamaan tanpa diketahui mana yang mempengaruhi yang lainnya.
  • Hipotsis penjelas atau kausal, yaitu hipotesis yang menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel yang lainnya.

Kriteria Hipotesis yang Baik 

  1. Dikembangkan dengan menggunakan teori yang sudah ada, penjelasan logis, atau hasil penelitian-penelitian sebelumnya.
  2. Hipotesis menunjukkan maksudnya yang jelas. 
  3. Hipotesis dapat diuji jika tersedia alat analisis untuk mengujinya. 
  4. Hipotesis ini lebih baik dari hipotesis kompetisinya jika dapat menjelaskan dan memprediksi lebih baik.

Landasan Perumusan Hipotesis

Untuk memberikan landasan bagi penyusunan hipotesis yang kuat, peneliti harus sanggup memfokuskan permasalahan sehingga hubungan-hubungan yang terjadi dapat diterka. Dalam menggali hipotesis, peneliti harus : 
  • Mempunyai banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan banyak membaca literatur yang berhubungan dengan penelitian.
  • Mempunyai kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat, objek, serta hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki.
  • Mempunyai kemampuan menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan lain yang sesuai dengan kerangka teori ilmu dan bidang terkait.

Pentingnya Hipotesis 

  1. Hipotesis dapat dikatakan sebagai peranti kerja teori. Hipotesis dapat dianut atau dijabarkan dari teori dan dari hipotesis lain.
  2. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan betul dan salahnya. 
  3. Hipotesis adalah alat yang memiliki daya besar untuk memajukan pengetahuan karena membuat limuan dapat “keluar” dari dirinya sendiri.

Kekeliruan dalam Pengujian Hipotesis

Sekurang-kurangnya ada 3 penyebab kesukaran dalam memformulasikan hipotesis, yaitu: 
  1. Tidak adanya kerangka teori atau tidak adanya pengetahuan tentangkerangk ateori yang jelas.
  2. Kurang kemampuan menggunakan kerangka teori yang ada, serta 
  3. Gagal berkenlan dengan teknik-teknik penelitian untuk dapat merangkaikan kata-kata dalam membuat hipotesis secara benar.

Cara Menguji Hipotesis

Secara umum hipotesis dapat diuji dengan dua cara, yaitu mencocokkan dengan fakta atau mempelajari konsistensi logis.  

1. Menguji Hipotesis dengan Konsistensi Logis. 

Penggunaan logika memegang peranan penting dalam menguji hipotesis dengan konsistensi logis. Secara lebih luas logika adalah studi tentang operasional memberi alasan dengan mengamati fakta-fakta, mengumpulkan bukti-bukti, dan mengambil kesimpulan yang wajar. Cara penarikan kesimpulan dengan berfikir secara valid dinamakan berfikir secara logis.

2. Menguji hipotesis dengan Mencocokkan dengan Fakta

Menguji hipotesis ini sering digunakan dengan metode percobaan. Dalam hal ini, peneliti mengadakan percobaan untuk mengumpulakn data yang akan digunakan dalam menguji hipotesisnya.