Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hakikat Penelitian dan Studi Pendahuluan

Pengertian Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh suatu pengetahuan yang benar atas suatu masalah. Masalah dalam penelitian dapat disebabkan banyak hal diantaranya yaitu adanya ketidak sesuaian atau kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang aktual (das sein dengan das dollen), atau juga bisa bersumber dari rasa ingin tahu atas sebuah permasalahan.
 
 
 

Kebenaran yang dipegang teguh dalam sebuah penelitian adalah kebenaran ilmiah. Artinya kebenaran yang bersifat relative. Dikatakan demikian karena apa yang benar disaat ini belm tentu diakui kebenarannya dimasa yang akan datang. Walaupun demikian, hasil dari penelitian memberikan kotribusi yang penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sangat membantu manusia dalam memecahkan masalah kehidupan dan menjawab rasa ingin tahu manusia yang merupakan naluri sejak lahir.

Motivasi dan Tujuan Penelitian

Setiap peneliti memiliki motivasi dan tujuan yang berbeda-beda, bahkan profesi peneliti menentukan pula perbedaannya. Walaupun demikian, pada dasarnya setiap peneliti memiliki motivasi dan tujuan yang sama, yaitu ingin memecahkan masalah dan memuaskan rasa ingin tahu dari setiap fenomena yang dihadapi.

Tujuan penelitian adalah memperoleh pengetahuan agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan atau mendapatkan solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Sekaran (2002) menyebutkan bahwa penelitian merupakan suatu usaha sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

Karakteristik Penelitian

Kerlinger (2006) menjelaskan ada tiga karakteristik penelitian, yaitu (1) tujuan penelitian, (2) metode penelitian, dan (3) hubungan antara penelitian dengan ilmu

1. Tujuan penelitian

Secara umum terdapat 3 macam tujuan penelitian, yaitu : 
  • Penemuan berarti data yang yang diperoleh dari hasil penelitian benar-benar baru dan belum pernah ada.
  • Pembuktian berarti masalah penelitian sampai hasl yang diperoleh bersifat menguji atau membuktikan bila hasil penelitian masih relevan jika dilakukan ditempat dan waktu yang berbeda.
  • Pengembangan berarti tujuan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Babbie, E., 2004). Cara ilmiah mempunyai karakteristik rasional (masuk akal), empiris (sesuai fakta), dan sistematis. Tahap penelitian (proses penelitian) dilakukan dengan menggunakan cara atau prosedur tertentu yang diatur dengan baik. Metodologi penelitian adalah ilmu yang mengkaji ketentuan atau aturan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian.


3. Hubungan antara Penelitian dengan Ilmu

Penelitian merupakan suatu kegiatan yang salah satu tujuannya adalah mengembangkan pengetahuan, sedangkan ilmu merupakan bagian pengetahuan yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu rasional dan teruji. Karakteristik pengetahuan rasional adalah menggunakan logika atau penalaran tertentu dalam membuat kesimpulan (Berenson, C., dan Colton 2002). Sedangkan pengetahuan teruji adalah pengetahuan yang berdasarkan fakta.

Proses Penelitian

Proses penelitian secara garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) menetapkan masalah penelitian, (2) melakukan analisis teoritis, dan (3) melakukan pengujian fakta. Proses penemuan masalah mencakup idenifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau penemuan pokok masalah, dan diakhiri dengan merumuskan masalah.

Pengkajian atau telaah teori merupakan tahapan dengan tujuan menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar menjawab pertanyaan penelitian. Tahapan diakhiri dengan penyusunan hipotesis yang merupakan jawaban rumusan masalah. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengujian fakta. Pada umumnya, teknik pengumpulan data menggunakan observasi atau survey dan diakhiri analisis data. Tahap paling akhir adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan bisa: (1) penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis, dan (2) mengungkapkan fakta yang digunakan sebagai dasar menyusun teori atau hipotesis.

Cara Memperoleh Pengetahuan

Terdapat empat cara memperoleh pengetahuan, yaitu : 
  1. Pengalaman pribadi. Ketika menghadapi suatu masalah, manusia akan mencari solusi dengan belajar dari banyak pengalaman masa lalunya.
  2. Modus otorita. Jika seseorang mempunyai wewenang atau pengetahuan tertentu memberikan penjelasan, wajar bila orang lain mendengarkan dan mempercayainya. 
  3. Penalaran deduktif. Penalaran desuktif dimuali dari hal umum menuju hal yang khusus. Penalaran deduktif disebut pula dengan silogisme dan digunakan untuk menguji kesimpulan. 
  4. Penalaran induktif. Dalam penalaran induktif, pencarian pengetahuan dimulai dengan observasi terhadap hal-hal khusus (fakta kongkret) menuju hal-hal yang umum. Kesimpulan umum yang diperoleh melalui penalaran induktif dipakai sebagai premis mayor dalam penalaran deduktif.

Studi Pendahuluan dalam Penelitian

Menurut Sangaji (2008), studi pendahuluan merupakan eksploratis dua langkah, yaitu penemuan dan pengalaman. Menurut J.W. Buckley, (2006), studi pendahuluan merupakan bentuk studi terhadap dokumen dan pustaka atas buku-buku pelajaran dan artikel-artikel lainnya. Sementara menurut Sangaji (2006), studi pendahuluan adalah studi yang berguna untuk menjajaki keadaan di lapangan, yaitu masalah yang kiranya layak dan penting untuk diteliti.

Studi pendahuluan mencakup pula pendahuluan suatu penelitian. Dalam pendahuluan terdapat unsur-unsur yang memperjelas masalah dan alasan peneliti ingin memecahkan masalah yang ingin diteliti. Dari pendahuluan, calon peneliti dapat memperjelas keterangan-keterangan yang dimaksud. Dengan demikian, studi pendahuluan dalam penelitian adalah penjelasan yang terurut berdasarkan sejarahnya, pembelajaran demi pembelajaran, serta prioritas penelitian pada fenomena.

Manfaat Studi Pendahuluan dalam Penelitian

Carrol, J.S., dan E.J. Johnson (2000) merumuskan manfaat studi pendahuluan sebagai berikut: (1) memperjelas masalah, (2) menjajagi kemungkinan dilanjutkannya penelitian, dan (3) mengetahui apa yang sudah dihasilkan orang lain bagi penelitian yang serupa dan bagian permasalahan yang belum terpecahkan.

Menurut Sekaran (2006) manfaat studi pendahuluan adalah :
1. Mengtahui dengan pasti apa yang akan diteliti;
2. Mengetahui dimana atau kepada siapa informasi dapat diperoleh;
3. Mengetahui cara memperoleh data atau informasi;
4. Dapat menentukan cara tepat menganalisis data;
5. Mengetahui cara harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.

Tujuan Studi Pendahuluan

Menurut F. Hair. Jr., et al. (2008), tujuan utama dalam pembahasan studi pendahuluan adalah mempermudah calon peneliti mendalami dan memperjelas permasalahan yang akan diteliti. Kemudian studi pendahuluan dilakukan pula dengan tujuan :
1. Mengetahui alasan-alasan perlunya dilakukan penelitian;
2. Mengetahui cara seorang calon peneliti akan melakukan penelitian;
3. Mengetahui siapa yang akan memperoleh manfaat hasil penelitian;
4. Membandingkan permasalahan yang telah dipilih dengan penelitian-penelitian terdahulu.

Cara Mengadakan Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan informasi dari tiga obyek yang harus dihubungi, dilihat, diteliti atau dikunjungi, yaitu : 
  1. Paper; dokumen, buku-buku, majalah atau bahan tertulis lainnya, baik berupa teori, laporan penelitian, atau penemuan sebelumnya (findings). Studi demikian disebut pula studi kepustakaan atau literatur.
  2. Person; bertemu, bertanya, dan berkonsultasi dengan para ahli atau manusia sumber untuk memperoleh informasi.
  3. Place; mengadakan peninjauan ke tempat atau lokasi penelitian untuk melihat benda atau peristiwa

Menurut Sudirman studi pendahuluan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu : 
  1. Persiapan. Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengadakan studi pendahuluan seperti pengurusan izin ke lapangan dan berbagai instrument yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.
  2. Survei pendalaman. Peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan kondisi obyek penelitian , mengidentifikasi masalah, serta melakukan survey kebutuhan penelitian. 
  3. Analisis kebutuhan. Analisis dilakukan untuk menemukan kebutuhan penelitian entah untuk manfaat teoritis atau praktis.
Berdasarkan tiga tahapan tersebut, peniliti dapat memutuskan penelitian akan tetap dilanjutkan atau tidak.