Cara Menyusun Latar Belakang Penelitian yang Baik

Dalam suatu usulan penelitian, latar belakang merupakan bagian yang paling sulit. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh sistematika penulisannya, namun juga oleh karena dalam bab ini penulis harus mampu menguraikan, menjastifikasi dan mempertahankan alasan memilih suatu tema atau topik penelitian. Apabila hal ini tidak dilakukan dengan baik oleh peneliti, maka pada umumnya benang merah penelitian sulit dipertahankan. Oleh karenanya, ketika menulis latar belakang, peneliti harus mempunyai ekspektasi akan kompleksitas penyusunan bab ini. Dibandingkan dengan penulisan tinjauan pustaka dan metode penelitian, kesulitan yang dialami oleh peneliti dalam menulis bab-bab tersebut adalah kesulitan yang bersifat teknis.


Kesulitan teknis dalam penyusunan tinjauan pustaka adalah kesulitan menemukan referensi yang relevan dan mengorganisasi referensi-referensi tersebut secara sistematik. Kesulitan dalam penulisan metode penelitian berkaitan dengan pemilihan metode yang sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian atau membuktikan hipotesis, dan melengkapi informasi yang diperlukan dalam metode penelitian sehingga pembaca mempunyai gambaran yang lengkap mengenai apa yang akan dilakukan oleh peneliti dalam proses pengumpulan data hingga analisisnya. 

Dalam latar belakang dijelaskan konteks penelitian (alasan pemilihan masalah penelitian), masalah penelitian, dan bagaimana dan mengapa masalah tersebut perlu dipecahkan. Setelah membaca latar belakang, pembaca seharusnya mempunyai informasi mengenai: 

  • Konteks masalah penelitian: Pada konteks atau situasi seperti apa masalah ini dapat terjadi?
  • Apa yang tidak kita ketahui, sehingga kita ingin meneliti masalah tersebut? Apa yang perlu ditingkatkan, mengapa?
  • Kepentingan penelitian ini: Siapa yang akan mendapat manfaat? Mengapa kita perlu mengetahuinya? 

Langkah pertama untuk memahami konteks masalah penelitian adalah mendeskripsikan fakta-fakta yang tersedia di lokasi penelitian, dan mengkaitkan antara suatu fakta dengan fakta yang lain. Fakta dapat berupa fakta kuantitatif (berupa angka-angka) atau fakta kualitatif (misalnya dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi foto, dan sebagainya).

Kesalahan-kesalahan saat membuat latar belakang

Awal yang terlalu lebar 

Terkadang saat kita menulis latar belakang selalu di awali oleh hal-hal yang bersifat sangat luas. sebagai contoh kita akan bahas tentang keputusan pembelian merk X. Di awal paragraf kita bahas hal yang sangat luas bahkan tidak perlu contohnya membahas globalisasi

Tidak terstruktur 

Ketika seseorang harus mulai menulis, seringkali proses menulis ini tidak diawali dengan menyusun rerangka tulisan. Semakin rinci rerangka yang dibuat, akan semakin mudah bagi kita untuk mengembangkannya menjadi kalimat-kalimat. Latar belakang (atau bagian tesis lain) yang tidak terstruktur pada umumnya disebabkan oleh karena penulis tidak menyusun rerangka tulisan terlebih dahulu

Fixed idea 

Masalah penelitian seringkali tidak muncul dari latar belakang masalah yang disajikan. Dalam hal ini, peneliti mempunyai keinginan atau interest yang lebih didasarkan atas keinginan pribadi, bukan didasarkan atas latar belakang masalah