Pentingnya Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa

Keterampilan menulis karya ilmiah sangat penting artinya bagi mahasiswa dalam rangka mengerjakan tugas-tugas perkuliahannya di perguruan tinggi maupun dalam rangka persiapannya memasuki dunia kerja. Selama mengikuti pendidikan di perguruan tinggi, mau tidak mau, mereka sering diberikan tugas menulis karya ilmiah yang berupa makalah atau artikel berkaitan dengan tugas mata kuliah yang diikutinya. Lebih daripada itu, keterampilan menulis karya ilmiah tentu sangat penting artinya bagi mahasiswa dalam rangka memenuhi salah satu persyaratannya untuk menyelesaikan studinya di perguruan tinggi baik pada jenjang pendidikan D3, S1, S2, maupun S3. Di samping itu, belakangan ini, berbagai lomba/kompetisi menulis karya ilmiah dilaksanakan oleh berbagai instansi, baik instansi pemerintah maupun instansi swasta, kepada pihak perguruan tinggi. Hal ini tentu merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mengadu kemampuannya dalam menulis karya ilmiah.  Mereka yang benar-benar memiliki keterampilan dalam menulis karya ilmiah tentu akan mampu memenangkan lomba yang bergengsi tersebut.


Namun, keterampilan menulis bagi sebagian besar orang, tidak terkecuali mahasiswa, bukanlah pekerjaan mudah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling tinggi tingkatannya dibandingkan keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menyimak (mendengarkan). Hal ini mudah dipahami, karena dilihat dari segi tahapan pemerolehan bahasa, keterampilan menulis dilakukan pada tahapan terakhir setelah pemerolehan keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Akhdiah dkk. (1996/1997:iii) menyatakan bahwa berbeda dengan kemampuan menyimak dan berbicara, kemampuan menulis tidak diperoleh secara alamiah.

Dari empat keterampilan berbahasa yang ada, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, keterampilan menulis, lebih-lebih menulis karya ilmiah, dianggap paling sulit. Untuk menguasainya, sungguh diperlukan proses yang memerlukan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Menulis bukanlah merupakan aktivitas tunggal, melainkan kompleks karena didahului oleh aktivitas-aktivitas berbahasaa yang lain, seperti membaca dan menyimak.

Oleh karena itu, sudah selayaknya setiap mahasiswa memiliki keterampilan yang memadai dalam menulis karya ilmiah, baik yang berupa laporan hasil penelitian maupun yang berupa artikel. Untuk menunjang harapan tersebut, perlu adanya satu buku pedoman yang bisa dijadikan pegangan oleh mahasiswa dalam melaksanakan penelitian sekaligus melaporkannya menjadi laporan penelitian yang berupa Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi.

Hakikat Karya Ilmiah

Tidak semua karya tulis boleh disebut sebagai karya ilmiah. Sebuah karya tulis baru dapat digolongkan sebagai sebuah karya ilmiah jika telah memenuhi sejumlah persyaratan, baik dari segi isi, pengerjaan, maupun sosoknya. Dari segi isi, karya ilmiah hendaknya mengandung kebenaran ilmiah, yaitu kebenaran yang tidak hanya berdasarkan pada rasio, tetapi juga dapat dibuktikan secara empiris. Dari segi pengerjaannya, karya ilmiah hendaknya disusun berdasarkan metode ilmiah. Selanjutnya, jika dilihat dari segi sosoknya, karya ilmiah hendaknya disusun sesuai dengan sistematika karya ilmiah yang ada. Sebab itulah, dikenal adanya beberapa jenis karya ilmiah seperti laporan hasil penelitian (Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi), artikel (baik artikel kajian pustaka maupun artikel
rangkuman hasil penelitian), dan makalah.