Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara terbaik Menghadapi Sidang Skripsi

Setelah skripsi disetujui oleh pembimbing, tahapan selanjutnya adalah sidang skripsi. Banyak mahasiswa yang merasa benar-benar takut menghadapi sidang skripsi (oral examination). Terlebih lagi, banyak mahasiswa yang dipandang pintar namun ternyata gagal dalam menghadapi sidang skripsi. Saat proses sidang skripsi berlangsung tidak jarang mahasiswa mengalami ketakutan, grogi, gemetar, berkeringat, yang pada akhirnya menggagalkan ujian yang harus dihadapi.



Setelah skripsi kelar disusun, segala sesuatu yang tertulis di dalam skripsi harus dapat dipertahankan di hadapan dewan penguji sidang skripsi. Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggota penguji. Lulus tidaknya kita dan berapa nilai yang akan kita dapatkan adalah akumulasi dari skor yang diberikan oleh masing-masing penguji. Tiap penguji secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai kita tentang skripsi yang sudah dibuat Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.

Sidang skripsi biasanaya diikuti juga dengan ujian komprehensif yang akan menguji sejauh mana pemahaman kita akan bidang yang selama ini kita pelajari. Tentu saja tidak semua mata kuliah diujikan, melainkan hanya mata kuliah inti (core courses) saja dengan beberapa pertanyaan yang spesifik, baik konseptual maupun teknis.

Perasaan Grogi, cemas, kuatir itu wajar dan manusiawi saat akan menghadapi sidang skripsi. Akan tetapi, sidang skripsi sebaiknya tidak perlu disikapi sebagai sesuatu yang terlalu menakutkan. sidang skripsi adalah “konfirmasi” atas apa yang sudah ditulis di skripsi kita. Kalau kita meneliti dan menyusun sendiri, tentu tahu betul apa yang kita lakukan, dan tidak akan grogi dan cemas di ruang ujian, bisa dipastikan kita akan perform well.

Cara terbaik untuk menghadapi ujian skripsi adalah kita harus paham betul apa yang kita lakukan dan apa yang kita teliti. Siapkan untuk melakukan presentasi. Akan tetapi, tidak perlu kita paparkan semuanya secara lengkap. Buatlah “magnet pertanyaan” agar penguji nantinya akan menanyakan pada titik tersebut. Tentu saja, kita harus siapkan jawabannya dengan baik. Dengan begitu kita akan tampak outstanding di hadapan dewan penguji.

Kemudian, ada baiknya beberapa malam sebelum ujian, kita perlu berdoa atau menjalankan sholat tahajud di malam hari. Klise memang. Tapi benar-benar sangat membantu.